IDXChannel - Para deposan telah menarik tabungan bersamaan dengan penjualan saham bank oleh para investor pada hari Senin lalu setelah pemerintah federal termasuk Presiden Joe Biden berusaha meyakinkan warga Amerika terkait keamanan sistem perbankan setelah dua kegagalan bank yang memicu kekhawatiran bahwa lebih banyak lembaga keuangan akan jatuh.
Menanggapi krisis tersebut, regulator telah menjamin semua deposito di kedua bank tersebut dan menciptakan sebuah program yang secara efektif memberikan penyelamatan kepada bank-bank lain untuk melindungi mereka dari pelarian deposito.
"Simpanan anda akan ada ketika anda membutuhkannya dan para eksekutif perbankan yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut akan dimintai pertanggungjawaban," kata Biden kepada publik melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Dalam perkembangan lainnya, Federal Reserve mengumumkan bahwa mereka akan menilai kembali pengawasannya terhadap Silicon Valley Bank.
"Kita harus memiliki kerendahan hati dan melakukan tinjauan yang cermat dan menyeluruh mengenai bagaimana kita mengawasi dan mengatur perusahaan ini, dan apa yang harus kita pelajari dari pengalaman ini," kata Michael Barr, wakil ketua The Fed untuk pengawasan sebagai pemimpin dalam upaya tersebut melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Selain penutupan Silicon Valley Bank oleh Regulator pada hari Jumat, Signature Bank yang berbasis di New York ikut disita oleh regulator pada hari Minggu malam dalam kegagalan terbesar ketiga di AS sehingga pemerintah setuju untuk menanggung deposito, bahkan yang melebihi batas yang diasuransikan secara federal sebesar $250.000.
Terlepas dari pesan dari Gedung Putih, para investor secara luas melepas saham-saham bank, salah satunya adalah saham First Republic Bank yang turun lebih dari 60%, bahkan setelah bank tersebut mengatakan bahwa mereka mengambil dana darurat dari Federal Reserve dan uang tambahan dari JPMorgan Chase.
Saham KeyCorp dan Comerica ikut turun drastis hingga sepertiganya. Begitu juga dengan saham-saham waralaba terkenal, seperti Charles Schwab, Fifth Third Bank, Truist dan Huntington Bancshares yang turun dua digit.
Nasabah di bank-bank lain dengan deposito di atas batas USD250.000 tetap berisiko kehilangan akses ke uang mereka untuk sementara waktu.
“Hanya karena pemerintah menanggung Silicon Valley Bank dan Signature Bank "bukan berarti mereka akan menanggung bank-bank yang lebih kecil," kata Chris Caulfield, seorang mitra senior di West Monroe, melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Di Asia, eksposur langsung terhadap risiko-risiko dari kegagalan AS tampaknya kecil, setidaknya sejauh ini. Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa di Asia eksposur langsung terhadap risiko-risiko dari kegagalan AS tampaknya kecil.
Mengutip dari laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023), Indeks acuan Jepang, seperti Nikkei 225, turun hingga 1,7%, memperpanjang kerugian dari hari sebelumnya. Sementara itu, Indeks S&P/ASX 200 Australia ikut merosot 2,1%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,9%. Tak hanya itu, Indeks Komposit Shanghai juga turun 0,7%, begitu juga dengan Hang Seng Hong Kong turun 1%.
Wesley Zheng, salah satu pendiri dan CEO Posh Robotics, yang bekerja untuk mengembangkan baterai yang berkelanjutan, memindahkan $4 juta dari Silicon Valley Bank ke JPMorgan Chase.
"Tidak ada lagi bank kecil. Kami memiliki banyak hal lain yang sedang kami kerjakan, kami tidak ingin khawatir memikirkan manajemen risiko bank-bank yang bekerja sama dengan kami," kata Wesley Zheng melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Pemerintah juga mengisyaratkan bahwa mereka akan mendukung semua deposito jika hal ini dapat mencegah kerusakan pada ekonomi yang lebih luas.
"Semuanya sekarang sudah ditanggung. Itu adalah fakta. Tidak peduli seberapa terspesialisasi atau terisolasinya bank Anda, jika ada risiko penularan, regulator telah menjelaskan bahwa mereka akan melakukan intervensi," kata Norbert Michel, seorang pakar kebijakan perbankan di Cato Institute yang beraliran libertarian, melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Para investor relatif tenang terhadap kesehatan benteng-benteng perbankan terbesar di negara ini, seperti Citigroup, Bank of America, dan Wells Fargo ketika aksi jual bank-bank menengah sehingga para investor menyimpulkan bahwa satu-satunya tempat yang aman di dunia perbankan adalah dengan lembaga-lembaga yang paling ketat diatur di negara ini.
Bank-bank regional dipandang sebagai yang paling berisiko karena mereka tidak memiliki skala untuk bersaing dengan kompetitor yang lebih besar. Saldo rekening yang dulunya dipandang sebagai tanda positif bahwa nasabah bank tersebut kaya, kini menjadi beban karena dapat ditarik pada saat ada masalah.
"Saya tidak ingin menjalankan sebuah bank regional saat ini di mana layanan saya tidak berbeda dengan kompetitor saya," kata Caulfield.
Bank of England dan Departemen Keuangan Inggris turun tangan untuk meredakan kekhawatiran dan mengatakan bahwa mereka memfasilitasi penjualan anak perusahaan Silicon Valley Bank di London kepada HSBC, bank terbesar di Eropa, dengan kesepakatan untuk melindungi 6,7 miliar pound (USD8,1 miliar) deposito.
Di bawah rencana yang diumumkan oleh regulator AS, para deposan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank dapat mengakses uang mereka dan program baru The Fed akan memungkinkan bank-bank untuk menempatkan sekuritas berkualitas tinggi sebagai jaminan serta meminjam dari dana darurat pemerintah.
Departemen Keuangan telah menyisihkan USD25 miliar untuk mengimbangi kerugian dan The Fed tidak berharap untuk menggunakan uang tersebut, mengingat sekuritas yang ditempatkan sebagai jaminan memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah.
Keputusan mengambil alih kepemilikan Signature Bank pada hari Minggu oleh Departemen Jasa Keuangan negara bagian tersebut bertujuan untuk mencegah krisis yang lebih besar yang melibatkan lebih banyak bank.
"Pandangan kami adalah untuk memastikan bahwa seluruh komunitas perbankan di New York stabil, bahwa kami dapat memproyeksikan ketenangan dan Bank tersebut akan dibuka pada hari Senin dengan nama Signature Bridge Bank," kata Hochul pada konferensi pers melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Meskipun langkah-langkah hari Minggu menandai intervensi pemerintah secara luas, tindakan-tindakan tersebut relatif terbatas dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu dan kedua bank tersebut belum diselamatkan sehingga uang pembayar pajak belum diberikan kepada mereka.
Seorang guru, Michele Barry, menjalankan program setelah jam sekolah untuk anak-anak dan ingin memastikan bahwa keempat karyawannya akan dibayar serta diberitahu bahwa semua cek dari hari Jumat akan dibayarkan, bersama dengan pembayaran otomatisnya.
"Jaminan dari Biden sangat membantu," ujar Berry melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
(Penulis Fidya Damayanti magang)
(SAN)