IDXChannel - Pengambilalihan bank berbasis di New York oleh pemerintah bertujuan untuk mengirim pesan kepada bank-bank di Amerika Serikat agar menjauhi bisnis mata uang kripto.
Mantan anggota Kongres AS yang pernah menjabat sebagai direktur bank tersebut, Barney Frank, mengatakan pada hari Senin bahwa ia yakin di balik aksi dari para pejabat negara bagian tersebut bermaksud untuk membuat contoh pengambilalihan Signature Bank dan menurutnya merupakan langkah yang salah.
“Meskipun terjadi gelombang penarikan dana, situasi bank masih terkendali sebelum regulator turun tangan dan ini hanyalah cara untuk memberi tahu orang-orang bahwa 'Kami tidak ingin Anda berurusan dengan crypto,' ungkap Frank dalam sebuah wawancara melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Frank adalah seorang anggota Partai Demokrat yang bertugas di Kongres dari tahun 1981 hingga 2013, turut menulis undang-undang Dodd-Frank yang meningkatkan pengawasan pemerintah terhadap bank setelah krisis keuangan 2008.
Selain itu, Frank juga seorang direktur di Signature Bank sampai Divisi Jasa Keuangan New York mengambil alih pada hari Minggu dan memberikan kendali kepada FDIC, sementara badan federal yang mengasuransikan deposito bank sampai bank dapat dijual.
Frank kembali mengatakan bahwa para mantan operator bank tersebut tidak memiliki jalan lain. Namun, ia mengharapkan adanya ganti rugi ketika Signature dijual pada akhirnya.
"Saya yakin mereka akan mendapatkan harga yang sangat bagus, bukti bahwa ini bukan masalah bank," ungkap Frank melalui laman The Seattle Times, Senin (13/03/2023).
Pengambilalihan Signature terjadi dua hari setelah regulator menyita Silicon Valley Bank berbasis di California. Keduanya terjadi setelah adanya serbuan penarikan dana dari bank-bank yang melayani bisnis teknologi.
Gubernur New York, Kathy Hochul, menilai bahwa pengambilalihan tersebut sebagai upaya dalam menghindari krisis yang lebih besar sehingga dapat mempengaruhi lebih banyak bank.