ECONOMICS

Ada Varian Omicron, Pengamat Sebut Industri Penerbangan Akan Terdampak 

Azhfar Muhammad 30/11/2021 13:32 WIB

Dengan adanya pengetatan terhadap warga negara asing maupun lokal akan berdampak terhadap berbagai sektor khususnya pada industri penerbangan. 

Industri penerbangan dinilai akan terdampak varian Omicron (Ilustrasi)

IDXChannel - Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo mendukung langkah pemerintah dalam mengantisipasi masuknya virus varian baru Covid-19 yaitu Omicron dan upaya yang dilakukan dalam melakukan sejumlah pengetatan.

Dia menyebutkan dengan adanya pengetatan terhadap warga negara asing maupun lokal akan berdampak terhadap berbagai sektor khususnya pada industri penerbangan. 

“Sebenarnya ini kaitannya dengan kesehatan dan imigrasi ya. Kalau penerbangan sebenarnya kan cuma sebagai sarana pengangkut. Dan selama ini sudah banyak kajian ilmiah, di pesawat tidak banyak atau hampir tidak ada penularan covid,” kata Gatot Rahardjo saat dihubungi MNC PORTAL, Selasa (30/11/2021). 

Dengan demikian, Garot Rahardjo menyimpulkan seharusnya untuk naik pesawat di masa pengetatan antisipasi varian Omicron atau PPKM Level 3 sebagai antisipsi lonjakan kasus itu tidak ada masalah.

“Sebenarnya kan tak masalah terbangnya mau terbang pun ada syarat (ini-itu) tapi karena ada larangan masuk bagi WNA atau WNI oleh negara atau pemerintah ya harus dipatuhi bagaimana lagi, mau tidak mau penerbangan pun ikut terdampak,” ujarnya. 

Gatot mengatakan jika varian baru ini semakin banyak ditemukan atau terinfeksi memang akan berpengaruh besar pada penerbangan. 

“Karena jumlah penumpang akan turun lagi. Seperti pada varian Delta, tanpa dilarang juga orang akan takut terbang. Jadi memang Omicron-nya ini harus ditangani dulu oleh pemerintah,” ujarnya. 

Meski demikian, Gatot menyarankan langkah yang harus ditekankan itu bahwa penerbangan selama ini adalah selamat, aman dan sehat. 

“Maskapai dan stakeholder penerbangan harus terus menjaga itu. Jadi nanti waktu Omicron ini sudah bisa diatasi dan masyarakat sudah percaya diri untuk terbang, sektor penerbangan tetap bisa mempertahankan diri sebagai sarana transportasi yg sehat," tandasnya.

(NDA)

SHARE