ECONOMICS

Banyak Startup PHK Karyawan, Ekonom Sebut Era Bakar Duit Sudah Usai

Atikah Umiyani/MPI 14/12/2022 05:00 WIB

Terbaru, platform jual beli online, JD.ID  PHK terhadap 200 orang atau sekitar 30 persen dari jumlah karyawan.

Banyak Startup PHK Karyawan, Ekonom Sebut Era Bakar Duit Sudah Usai. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Satu persatu perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan pekerja (phk) terhadap karyawannya. Terbaru, platform jual beli onlineJD.ID  PHK terhadap 200 orang atau sekitar 30 persen dari jumlah karyawan.

Menilai hal itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF),  Aviliani, membeberkan setidaknya dua alasan startup melakukan hal tersebut. Salah satunya karena startup tidak memiliki ekosistem seperti industri lain.

"Sampai saat ini startup di Indonesia itu tidak memiliki ekosistem yang kuat. Padahal, startup seperti e-commerce itu harus punya ekosistem. Kalau tidak punya ekosistem ya enggak akan bisa survive,” jelasnya ketika ditemui dalam acara INDEF School of Political Econony Jurnalisme Ekonomi yang digelar di Jakarta, Selasa (13/12/2022). 

Aviliani berpendapat, selama ini kebanyakan startup menjalankan bisnisnya dengan cara memberikan diskon besar-besaran bagi pelanggan atau yang dianggapnya dengan skema bayar utang. Sehingga ketika diskon itu tidak lagi diberikan lantaran kehabisan dana maka akan ditinggalkan para pelanggan.

“Coba kalau dibikin survey, misal pakai produk yang ada pay-pay nya gitu. Ditanya kenapa Anda pakai? karena ada diskonnya. Kalau tidak ada diskon mau dipakai tidak? enggak kan? Makanya seperti bank digital, seperti ecommerce itu harus punya ekosistem. Kalau enggak punya ekosistem enggak akan bisa survive karena dia tidak akan bisa kasih diskon sepanjang masa,” paparnya.

Aviliani menambahkan, alasan kedua yaitu banyak pelaku startup hanya berbicara tentang pencarian data sebanyak-banyaknya tanpa melihat langsung ke lapangan. Sehingga banyak perusahaan setelah melakukan IPO kebingungan melakukan apa lagi lantaran tidak memiliki basic sector riilnya.

“Dia tuh ibaratnya di riilnya hanya punya mall tapi online. Jadi yang dijual apa saja, dia dapat fee dari situ. Kalau cuma dapat fee, kalau dia transaksinya tidak banyak ya tidak bisa gaji karyawan. Makanya tidak heran kalau sekarang banyak PHK sebab bakar duitnya sudah selesai,” tegasnya.

(FRI)

SHARE