Berkaca Kasus Kampoeng Kurma, Hati-hati Investasi Berlabel Agama
Setelah ramai kasus investasi bodong 212 Mart di Samarinda, kembali lagi terjadi kasus investasi bodong berlabel agama, yakni investasi PT Kampoeng Kurma.
IDXChannel - Setelah ramai kasus investasi bodong 212 Mart di Samarinda, kembali lagi terjadi kasus investasi bodong berlabel agama, yakni investasi PT Kampoeng Kurma yang telah resmi dinyatakan bangkrut atau pailit.
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengungkapkan, investasi berlabel agama pada umumnya memainkan emosi seseorang.
“Memainkan emosi orang terkait dengan tingkat keuntungan di mana bisa cepat kaya tanpa kerja, untung tinggi pokoknya. Kemudian, biasanya juga diiming-imingi demi kebaikan umat manusia. Jadi ada pahalanya terkait dengan kepercayaan atau keyakinan agamanya,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (28/5/2021) di Jakarta.
Lanjut dia, pada umumnya orang-orang yang dituju memang masyarakat yang mempunyai literasi keuangan yang masih rendah. Sehingga, masyarakat tersebut sangat mudah dibujuk dengan diiming-imingi keuntungan yang tinggi tanpa risiko dan juga mendapatkan pahala.
Mike menjelaskan, agar tidak terjerat investasi bodong berlabel agama, masyarakat diminta agar tidak mudah terjebak atau teriming-imingi dengan keuntungan tinggi. Sebab, dia mengatakan, keuntungan yang tinggi juga memiliki risiko yang tinggi.
Kemudian, investasi bodong ini biasanya juga suka membuat slogan marketing demi kepentingan umat. Selain itu, menggunakan testimoni para pemuka agama dan membawa ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci.
“Nah kalau udah ada empat ciri-ciri itu, sebaiknya dihindari. Ciri-ciri yang lain juga biasanya dia memberi insentif kalau kita sebagai orang yang direkrut kemudian bisa merekrut orang lain lagi. Jadi, modenya itu sebenarnya rekrutmen,” ujar Mike. (RAMA)