ECONOMICS

Berkat Kebijakan Jokowi Ini, Industri Otomotif Selamat dari Pandemi

Azfar Muhammad 07/01/2022 14:01 WIB

Pandemi Covid yang melanda Indonesia sejak 2020 membuat industri otomotif mencapai titik terendah, karena dihantam oleh pandemi dan susahnya ekonomi nasional.

Berkat Kebijakan Jokowi Ini, Industri Otomotif Selamat dari Pandemi (FOTO: MNC Media)

IDXChannel —  Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 membuat industri otomotif mencapai titik terendah, karena dihantam oleh pandemi dan susahnya ekonomi nasional. 

Pihak pelaku industri otomotif yaitu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat sepanjang bulan April hingga  Juni 2020 penjualan hanya 7.868 unit. Dengan rincian sebanyak 3.551 unit dan 12.623 unit secara berurutan. 

Dalam rangka menangani permasalahan tersebut, Pemerintah terus berupaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan menjalankan berbagai kebijakan strategis, adapun salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui pemberian insentif fiskal berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor.

Pihak Gaikindo menuturkan angin segar yang dirasakan oleh pihak industri otomotif pasca Pemerintah telah memberikan kebijakan relaksasi PPnBM diberlakukan pada Maret 2021.

Perlu diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian  merealisasikan Program PPnBM DTP Sejak 1 Maret 2021, pemerintah menerapkan kebijakan PPnBM DTP terhadap pembelian mobil baru. Program ini dimulai untuk mobil penumpang 1.500cc dengan kandungan lokal tertentu. Skemanya, per tiga bulan diberlakukan perubahan potongan pajak, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.

Hal tersebut membuat sejumlah peningkatan penjualan yang sangat signidikan dan  naik menjadi 80 ribu unit, mendekati titik normal sebanyak 100 unit mobil terjual dalam satu bulan. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengapresiasi kebijakan relaksasi oleh Pemerintah atas Pajak Penjualan Barang Mewah yang Ditanggung oleh Pemerintah (PPnBM DTP). 

"Pasalnya  untuk  Kebijakan PPnBM DTP  ini terbukti menyelamatkan industri otomotif Indonesia terlebih di masa pandemi, adapun berkat relaksasi PPnBM penjualan mobil melejit signifikan ketika pandemi Covid-19. Serta memiliki multiplier effect terhadap perekonomian nasional," kata Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi kepada MNC Portal,  seperti dikutip Jumat (7/1/2021).

Berdasar data penjualan GAIKINDO periode Januari-Juli 2021, produksi mobil tercatat 588.881 unit yang naik 49,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, whole sales 460.105 unit, naik 40,8 persen. Ekspor mobil completely built up (CBU) sebanyak 166.069 unit, naik 38,2 persen. Penjualan mobil baru sebanyak 460.105 unit pada periode Januari-Juli 2021 juga  mendekati penjualan setahun penuh pada tahun 2020 yang berjumlah 532.027 unit. ”Terima kasih kepada pemerintah atas relaksasi PPnBM, karena dengan inisiatif itu industri otomotif bisa terselamatkan dan bertumbuh kembali,” ujarnya.

Dengan demikian, target penjualan mobil sepanjang 2021 sebanyak 750 ribu unit kemungkinan akan tercapai. Menurut Nangoi, relaksasi PPnBM tak semata bermanfaat pada angka penjualan mobil, namun turut menggairahkan industri otomotif secara luas. Misalnya kemampuan perusahaan untuk kembali membuka lapangan kerja karena permintaan mobil baru yang meningkat.

“Industri otomotif kembali bergulir, sehingga dengan bangga kami bisa katakan tak ada PHK (pemutusan hubungan kerja) karyawan, yang ada mungkin adalah habis kontrak. Sebaliknya ada juga yang mencari karyawan baru,” katanya.

Ada sekitar 1,5 juta orang yang bekerja di industri otomotif yang harus diselamatkan. Manfaat relaksasi PPnBM lainnya menurut Nangoi adalah meningkatkan kinerja ekspor sebab Indonesia memproduksi beberapa jenis mobil untuk pasar ekspor antara lain Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan Suzuki.”Ekspor kembali membaik, semoga bisa mencapai 300 ribu unit,” urainya.

Gaikindo mengaku dengan adanya PPnBM kemudian berdampak pada Pendapatan pemerintah akan terdorong dan juga naik karena volume penjualan naik, sehingga penghasilan pemerintah bisa ditingkatkan, khususnya di daerah.”Untuk itu, GAIKINDO berharap relaksasi PPnBM bisa diperpanjang hingga akhir tahun 2021. “Harapan kami, PPnBM sampai akhir 2021 supaya industri otomotif pulih dengan tuntas.

Sebagai catatan untuk Kebijakan PPnBM DTP ini ditargetkan akan rampung di akhir tahun Desember 2021, apakah pemerintah akan memperpanjang atau tidak melihat animo dan antusias menggeliatnya industri otomotif ?

Pemerintah memberikan sinyal bahwa diskon Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ( PPnBM ) mobil baru bisa saja dilanjutkan di tahun 2022. Sinyal itu diberikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat mendampingi Presdien Joko Widodo mengunjungi Gaikindo Indonesia International Auto Show ( GIIAS ) 2021beberapa pekan lalu.

Menperin mengatakan, pemerintah saat ini sedang memperhitungkan biaya dan manfaat (cost and benefit) kebijakan tersebut, dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Satu hal yang ingin disampaikan tadi, Presiden menyebutkan bahwa untuk program (diskon) PPnBM yang akan berakhir Desember ini bisa saja dievaluasi oleh pemerintah. Jadi mungkin (berlanjut)," kata Menteri Agus Gumiwang di sela kunjungannya ke pameran otomotif GIIAS 2021. (RAMA)

SHARE