BPJS Kesehatan Anggarkan Rp17,915 Triliun untuk Layani Pasien Katastropik
Penderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan.
IDXChannel - Penderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan serapan alokasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menutup biaya pengobatan penderita penyakit tersebut cukup besar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, Prabowo mengatakan pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp17,915 triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi didorong agar dapat mengelola risiko tersebut.
"Salah satunya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN,"kata dia, Selasa (12/7/2022).
Prabowo menyebut, berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Oleh karenanya dalam rangka memperingati HUT ke-54 BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022 nanti,
BPJS Kesehatan menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400
titik.
Melalui kegiatan senam ini, pihaknya ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.
"Senam Prolanis ini pun berhasil menyabet Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia,"terangnya.
Masih dalam rangkaian peringatan ulang tahunnya yang ke-54, BPJS Kesehatan juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia.
Prabowo menuturkan, aksi kemanusiaan ini merupakah wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah.
Donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker,
menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius. Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik Dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif.
(NDA)