ECONOMICS

BPS: Iran-Israel Bukan Mitra Dagang Utama RI di Timur Tengah

Anggie Ariesta 22/04/2024 13:30 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap nilai ekspor dan impor Iran-Israel tidak begitu signifikan dalam neraca perdagangan Indonesia.

BPS: Iran-Israel Bukan Mitra Dagang Utama RI di Timur Tengah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap nilai ekspor dan impor Iran-Israel tidak begitu signifikan dalam neraca perdagangan Indonesia.

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasari mengatakan, sepanjang 2023, nilai ekspor Indonesia ke Iran hanya mencapai 2,15% dan impor hanya 0,12%. Sedangkan, nilai ekspor Indonesia ke Israel hanya 1,83% dan impor hanya 0,22%.

"Namun yang ingin saya garis bawahi secara umum dapat disimpulkan nilai perdagangan Indonesia dengan Iran dan Israel relatif kecil, keduanya bukan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah," tegas Amalia dalam Rilis BPS Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2024, Senin (22/4/2024).

Secara rinci, sepanjang 2023, nilai ekspor Indonesia ke Iran hanya USD195,13 juta atau kira-kira 2,15% terhadap total ekspor Indonesia ke Timur Tengah.

Sementara itu, impor Indonesia ke Iran mencapai USD11,72 juta atau 0,12% terhadap total ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Dengan demikian Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan Iran USD183,41 juta.

Tiga komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Iran antara lain buah-buahan, kendaraan dan bagiannya serta berbagai produk kimia. Sedangkan komoditas impor utama Iran ke Indonesia adalah buah-buahan, bahan bakar mineral dan bahan kimia organik.

Lebih lanjut, dengan Israel, nilai ekspor Indonesia mencapai USD165,77 juta pada 2023. Nilai ini mencakup 1,83% ekspor Indonesia ke Timur Tengah.

Kemudian, impor Israel ke Indonesia mencapai USD21,93 juta atau 0,22% dari impor Indonesia asal Timur Tengah. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan dengan Israel.

(SLF)

SHARE