Cetak Uang Baru Tak Mudah, Begini Prosesnya di Pabrik Peruri
Perum Peruri menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu dan diberi kewenangan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang kertas asli.
IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menerbitkan tujuh pecahan uang rupiah kertas Tahun Emisi 2022 pada beberapa pekan lalu (18/8/2022). Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu dan diberi kewenangan oleh BI untuk mencetak uang kertas asli.
Lantas, bagaimana proses pembuatan uang kertas tersebut di pabrik Perum Peruri?
Proses awal pembuatan uang kertas yaitu engraving. Proses ini mencakup pembuatan desain dan gambar baku dan dilakukan oleh Peruri dengan rekomendasi gambar yang diberikan BI.
Untuk membuat desain saja, butuh waktu 2-3 bulan, karena gambar yang ada di proses engraving itu bukan sembarang gambar, namun gambar yang dibuat dari garis-garis murni yang dibuat menggunakan komputer.
Selanjutnya adalah offset printing atau proses mencetak, layaknya sablon di kedua belah sisi uang kertas dengan warna dasar uang tersebut.
Setelah offset printing, dilanjutkan proses intaglio printing, yang mana merupakan proses penyempurnaan dari offset printing. Di sini, mesin salah satunya akan mencetak warna hologram pada uang.
Proses intaglio printing lebih rumit dari offset printing, karena satu kali mesin berjalan hanya bisa mencetak satu sisi uang kertas, berbeda dengan offset yang bisa mengerjakan dua sisi sekaligus.
Foto: Ilustrasi pencetakan uang
Sebelum sampai pada tahap ini pekerja harus memastikan tinta telah kering agar warna uang kertas tidak kotor atau pudar. Meski sudah diteliti pun masih berisiko gagal, namun tingkat kegagalan rendah hanya 10 persen.
Kemudian ada proses numbering, uang kertas yang sudah melalui dua tahapan di atas kemudian diberi nominal. Setelah pemberian nominal, pekerja akan mengecek kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan baik dalam percetakan maupun pemberian nominal agar nominal sesuai dengan desain uang kertas, hal ini bertujuan agar petugas bisa menentukan mana uang yang layak edar dan mana yang tidak.
Setelah dipastikan tidak ada kesalahan, uang kertas yang dicetak pada lembaran bilyet akan dipotong sesuai ukuran masing-masing lalu dikemas secara manual. Setelah itu uang kertas akan dikirim ke Bank Indonesia, baik uang yang layak edar maupun tidak. Sebab bahan baku uang kertas hanya diperoleh dari BI sehingga hasilnya pun semuanya harus diserahkan kembali ke bank sentral tersebut.
Mengenal Perum Peruri
Di sisi lain, Peruri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971. Mengutip laman resmi Perum Peruri, Selasa (30/8/2022), perusahaan itu hasil peleburan (merger) antara Perusahaan Negara (PN) Arta Yasa dengan PN Pertjetakan Kebajoran.
Mulanya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, guna mewujudkan cita-citanya menjadi perusahaan percetakan sekuriti terintegrasi terbesar di dunia, Peruri memindahkan area produksinya ke lahan seluas 202 hektar berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Sekarang, seluruh proses produksi pencetakan uang dan dokumen sekuriti lainnya dikerjakan di kawasan produksi Karawang.
Peruri terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah dan memperbarui permesinan menjadi modern agar mampu bersaing dengan perusahaan pencetakan uang dari negara-negara lain. Saat ini kapasitas produksi Peruri adalah mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
Keunggulan Peruri dalam hal kapasitas dan permesinan inilah yang akhirnya berhasil memenangkan Peruri dalam tender pencetakan uang kertas Soles, mata uang Negara Peru, Amerika Selatan pada 2019.
(FRI)