Depan Eks PM Jepang, Menperin Promosi Soal Kemudahan Investasi di RI
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, benar-benar mengambil seluruh kesempatan selama mengunjungi Jepang.
IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, benar-benar mengambil seluruh kesempatan selama mengunjungi Jepang. Dia all out memaparkan berbagai peluang investasi saat melakukan pertemuan dengan Ketua Japan Indonesia Association (Japinda) sekaligus eks Perdana Menteri Jepang, Mr Yasuo Fukuda.
Japinda sendiri merupakan lembaga dengan peran meningkatkan kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
“Dalam pertemuan tersebut, kami menyampaikan bahwa pengesahan Undang-undang Cipta Kerja mendorong reformasi regulasi yang mendukung peningkatan investasi termasuk dari Jepang,” ujar Menperin di Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Terkait dengan peningkatan investasi, Menperin sekaligus membahas pengembangan industri methanol dan ammonia. Salah satu industri petrokimia terkemuka Jepang, Sojitz Corporation, telah menyampaikan minatnya untuk memperluas investasi di Indonesia dengan berpartisipasi pada proyek hilirisasi industri berbasis gas di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Kami mendorong agar perusahaan asal Jepang tersebut juga mengembangkan industri methanol dan ammonia sebagai bagian dari substitusi impor bahan baku,” papar Menperin.
Pada kesempatan tersebut, Mr. Fukuda menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi industri petrokimia yang besar dan mendukung agar perusahaan Jepang dapat berinvestasi di sektor pionir tersebut.
Ia juga mengapresiasi kemudahan birokrasi untuk investasi di Indonesia. Dengan meningkatnya peluang investasi bagi perusahaan asal Jepang sebagai hasil disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, hubungan bilateral yang telah terbangun antara Indonesia-Jepang diharapkan akan makin kuat.
Dalam rangkaian lawatan ke Jepang, Menperin bertemu dengan prinsipal perusahaan-perusahaan otomotif di Indonesia asal Jepang untuk mendorong komitmen investasi dan perluasan pasar ekspor. Hasilnya, terdapat sekitar Rp17 Triliun investasi baru yang akan ditanamkan oleh sejumlah industri otomotif yang meliputi pengembangan model kendaraan baru serta perluasan pasar ekspor.
“Kami juga mendorong perusahaan-perusahan otomotif asal Jepang untuk melakukan ekspor mobil ke Australia dalam rangka mengoptimalkan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah berjalan,” jelas Agus.
Jepang merupakan salah satu mitra strategis Indonesia, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, sepanjang 2020, investasi Jepang di Indonesia pada 2020 mencapai USD2,6 Miliar dan sebanyak 8.817 proyek Jepang dilaksanakan di negara ini. (TYO)