Dilanda Krisis Utang, Sri Lanka Terima Pinjaman ADB Rp5,2 Triliun
Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai USD350 atau Rp5,2 Triliun.
IDXchannel - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai USD350 atau Rp5,2 Triliun untuk membantu menstabilkan ekonomi Sri Lanka yang saat ini dilanda krisis utang.
Dilansir dari Reuters pada Senin (29/5/2023), Sri Lanka sedang berjuang untuk keluar dari krisis keuangan terburuk sejak kemerdekaan pada 1948.
Pinjaman ADB tersebut merupakan bagian dari paket bantuan keuangan yang didukung Dana Moneter Internasional (IMF). Pada Maret, Sri Lanka berhasil mendapatkan dana talangan senilai USD2,9 miliar dari IMF.
Agar dapat terus mengakses dana IMF, Sri Lanka harus menyepakati kerangka kerja restrukturisasi utang selambatnya pada September.
"ADB prihatin dengan krisis yang mendalam di negara itu dan dampaknya terhadap rakyat Sri Lanka, terutama yang miskin dan rentan, khususnya perempuan," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam sebuah pernyataan.
"ADB berkomitmen untuk mendukung Sri Lanka dalam mengatasi tantangan saat ini dan melangkah menuju stabilisasi ekonomi, pemulihan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif," lanjutnya.
Sri Lanka berutang sebesar USD7,1 miliar kepada kreditur bilateral, termasuk USD3 miliar ke China, USD1,6 miliar ke India, dan USD2,4 miliar ke kelompok negara kreditor Paris Club.
"Negara ini menghadapi jalan panjang menuju pemulihan dan harus tetap teguh melaksanankan reformasi yang diperlukan," kata ADB. (WHY)