IDXChannel - Sri Lanka dan secara resmi meluncurkan pembicaraan dengan negara kreditur untuk merestrukturisasi utangnya. Namun, pembicaraan tersebut tidak diikuti China yang merupakan pemberi pinjaman terbesar.
Pemimpin keuangan dari India, Jepang dan negara anggota Paris Club of sovereign creditors mengadakan pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington. Pertemuan menandai dimulainya upaya restrukturisasi utang Sri Lanka.
Diskusi tersebut bertujuan untuk mengatasi kebuntuan antara China dan pemberi pinjaman lainnya. China dan negara kreditur lainnya sampai saat ini masih berselisih mengenai cara yang paling tepat untuk merestrukturisasi utang Sri Lanka.
“Sri Lanka masih dilanda krisis utang dan penyelesaianyang cepat diperlukan agar Sri Lanka keluar secepat mungkin dari krisisnya,” kata Deputi Direktur Pelaksana IMF Kenji Okamura, dilansir dari Reuters pada Jumat (14/4/2023)
“Kami berharap semua kreditur bilateral dapat berpartisipasi dan negosiasi berjalan cepat,” lanjutnya.
Baik Sri Lanka maupun negara krediturnya mengatakan mereka ingin China ikut serta dalam diskusi restrukturisasi. Namun, mereka juga khawatir China akan menghambat jalannya diskusi.