Dongkrak Sektor Pariwisata, Pengamat: Gratiskan Tes PCR!
Penggratisan Test PCR dan Swab Antigen dinilai akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
IDXChannel - Pengamat pariwisata Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menanggapi dan mengatakan penurunan harga tes PCR sebagai syarat perjalanan udara. Azril mengatakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah akan lebih serius jika pemerintah membebaskan biaya test PCR dan Tes Antigen atau menggratiskan secara penuh.
“Saya rasa Pemangkasan harga test ini memang Tugas pemerintah, tapi saya juga bilang kenapa pemerintah tidak melakukan pembebasan biaya untuk test PCR atau di free kan saja, kalau mau ekonomi naik Test PCR dan Swab Antigen harus lebih masif lagi dan percepatan testing dan program vaksinasi harus terus digencarkan dan dilaksanakan,” kata Azril saat dihubungi oleh MNC Porta Indonesia, Minggu (5/9/2021).
Menurut dia, tes PCR seharusnya ditanggung pemerintah seperti program vaksinasi yang digratiskan.
“Sekarang gini siapa yang sanggup membayar di luar perjalanan. Tes masih banyak berbayar, naik pesawat ada yang dibebaskan atau tidak. Sedangkan harus masyarakat membayarkan 400 ribu rupiah? Iya bagi yang mampu (murah bagi tertentu),” ujarnya.
Menurutnya harga tersebut masih memberatkan pelaku perjalanan khususnya penumpang dari kalangan menengah ke bawah dan masih berat.
“Ya jadi mari berwisata melakukan perjalanan tapi juga dilakukan vaksinasi. Kan kasusnya gini meski pemerintah sudah menurunkan PCR yang 450 tspi nunggunya lama. Dan untuk PCR yang keluarnya cepat harganya resmi 800-900 dengan waktu tunggu 10 jam,” tambahnya.
Menurutnya tak adil untuk PCR harga Rp45000 namun masih harus 1 X 24 jam. Artinya pemerintah belum konsisten kalau ini terus dimasifkan sehingga destinasi wisata akan menjadi ramai dan aman.
“Sekarang Antigen masih berbayar, daerah tertentu juga diak mau menggunakan antigen harus swab pcr dan seharunya ekonomi juga bisa meningkat dan tak hanya slogan saja indonesia bangkit dan indonesia bisa terealisasi dengan aman,” ujarnya.
Belum cukup dengan itu, menurutnya. Pemerintah harus 4 hal yang perlu diperbaiki yang di aplikasikan kepada wisatawan lokal maupun mancanegara dalam perjalanan yaitu Environment sustainablity, infrastruktur layanan turis, healthy and highend, dan safety and security.
“Saya berkali kali dari dulu sejak awal pandemi krisi pandemi ini saya melihat konsep terlebih dulu apakah didahulukan prokes atau ekonomi, jadi tidak bisa salah satu jadi harus berbarengan dilakukannya,” pungkasnya. (TIA)