ECONOMICS

Dugaan Terlibat Bisnis PCR, Jubir Luhut Beberkan Klarifikasi 

Azfar Muhammad 02/11/2021 06:51 WIB

Jubir Menko Marves, Jodi Mahardi memberikan pernyataan tegas terkait tudingan pada Menko Luhut yang diduga melakukan bisnis PCR.

Dugaan Terlibat Bisnis PCR, Jubir Luhut Beberkan Klarifikasi  (Dok.MNC Media)

IDXChannel —Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi menyangkal tudingan terhadap Menko Luhut yang diguga terlibat dalam bisnis PCR

Jodi membantah dan menyayangkan atas pernyataan yang dilayangkan kepada Menteri Luhut atas keterlibatannya dalam  mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) untuk bisnis tes PCR. 

“Sama sekali tidak benar. Sangat disayangkan upaya framing seperti ini. Ini berpotensi menyebabkan para pihak yang ingin membantu jika terjadi krisis berfikir dua kali, ya begitulah kalau oknum jika hati dan pikirannya ingin menjatuhkan orang lain. Orang ingin berbuat baik pun dihajar dengan segala cara," kata Jodi  kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (1/11/2021).

Jodi menjelaskan ada sejumlah pengusaha yang berniat membantu penanganan pandemi pada awal 2020. Para pengusaha tersebut mengajak Menko Luhut mendirikan PT GSI yang berfokus melayani tes Covid-19.

“Pertama, perlu saya perjelas bahwa Toba Bumi Energi adalah anak perusahaan Toba Bara Sejahtra, dan saham  Pak Luhut yang dimiliki melalui Toba Sejahtra di Toba Bara Sejahtra sudah sangat kecil yaitu dibawah 10%, jadi Pak Luhut tidak memiliki kontrol mayoritas di TBS, sehingga kita tidak bisa berkomentar terkait Toba Bumi Energi,” katanya. 
 
Terkait GSI, Jodi menuturkan  Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test covid dengan kapasitas test yang besar. 

“Karena hal ini, dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala. Jadi total kalau tidak salah ada 9 pemegang saham disitu. Yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritas di GSI ini,” ujarnya. 

Sampai saat ini, Jodi menururkan  tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham. 

“Saya lihat keuntungan mereka malah banyak digunakan untuk memberikan test swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, klo tidak salah lebih dari 60ribu test yang sudah dilakukan untuk kepentingan tersebut, termasuk juga membantu di wisma atlet,”papaprmya. 
 
Tak hanya itu, Jodi menuturkan bahkan Menko  luhut juga ikut membantu Nusantics, salah satu start up dibidang bioscience, untuk membuat reagen PCR buatan anak bangsa yang saat ini diproduksi oleh Biofarma.  
 
“Jadi tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat,” pungkasnya. 

(IND)

SHARE