ECONOMICS

Efisiensi Anggaran K/L Diharapkan Dorong Multiplier Effect ke Perekonomian

Nia Deviyana 08/02/2025 20:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto memutuskan kebijakan penghematan anggaran dengan memangkas beberapa pos, salah satunya anggaran kementerian dan Lembaga (K/L).

Efisiensi Anggaran K/L Diharapkan Dorong Multiplier Effect ke Perekonomian. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto memutuskan kebijakan efisiensi anggaran dengan memangkas beberapa pos, salah satunya anggaran kementerian dan Lembaga (K/L).

Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai, upaya efisiensi masih terbilang positif apabila anggaran direalokasikan untuk menggerakan atau mendorong produktivitas perekonomian.

"Kan uangnya tetap ada. Uang ini ibaratnya (sebelumnya) ada di kantong-kantong kementerian, dipakai untuk belanja ATK, perjalanan dinas, dan belanja lain. Kemudian direalokasi, diefisiensikan, melalui belanja-belanja yang punya multiplier effect gede, itu nggak masalah," ujarnya dalam diskusi daring, Kamis (6/2/2025).

Namun, menurutnya, realokasi anggaran sebaiknya tidak hanya untuk menyokong program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain program tersebut, kata Eko, masih ada industri yang butuh di-support dengan insentif dan pentingnya penciptaan lapangan kerja.

"Poin pentingnya adalah, pastikan (realokasi anggaran) untuk multiplier effect yang lebih besar," kata Eko.

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penghematan anggaran dalam APBN 2025. Meski begitu, terdapat beberapa Kementerian/Lembaga (K/L) yang tidak terkena efisiensi atau pemotongan anggaran pada tahun ini.

Keputusan untuk efisiensi anggaran pemerintah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Dalam Inpres tersebut, Prabowo menetapkan efisiensi anggaran belanja pemerintah sebesar Rp256,1 triliun.

(NIA DEVIYANA)

SHARE