ECONOMICS

Erick Thohir Tegaskan Hilirisasi SDA Bukan Hanya Wacana, Ini Perkembangannya

Suparjo Ramalan 11/10/2022 13:17 WIB

Erick Thohir menegaskan hilirisasi industrialisasi kelapa sawit, pangan, energi, dan sumber daya alam lainnya bukan sekadar wacana belaka.

Erick Thohir Tegaskan Hilirisasi SDA Bukan Hanya Wacana, Ini Perkembangannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan hilirisasi industrialisasi kelapa sawit, pangan, energi, dan sumber daya alam lainnya bukan sekadar wacana belaka. Hal tersebut justru mulai direalisasikan oleh pemerintah.

Dia menyebut pemerintah terus mendorong dan memperkuat ekosistem pangan hingga energi dalam negeri. Dengan begitu, ketergantungan Indonesia terhadap produk asing bisa ditekan. 

"Karena itu kita terus mendorong bagaimana hilirisasi daripada industrialisasi daripada kelapa sawit, gula, nikel ini sudah bisa menjadi kenyataan, bukan hanya sekedar wacana," ungkap Erick, Selasa (11/10/2022). 

Erick mengingatkan bahwa penguatan ekosistem sumber daya alam menjadi prioritas utama Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Dia pun membeberkan hasil rapat terbatas (ratas) pada Agustus 2022 lalu, di mana Kepala Negara meminta seluruh jajaran Menteri mencari solusi terbaik untuk mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap rantai pasok global. Sebagai gantinya, Indonesia harus menjadi pemain utama dalam proses tersebut. 

"Bahwa segala prioritas pemerintah yang dipimpin Bapak Presiden Jokowi, di mana beliau selalu menekankan bahwa pembangunan ekosistem, ketergantungan kita terhadap rantai pasok dunia untuk pangan dan energi harus kita atasi bersama sama. Beliau memimpin langsung waktu itu, pada 5 Agustus 2021, di mana rapat internal Pak Presiden mendorong kita harus cari solusi," tutur Erick. 

Kementerian BUMN menargetkan produksi gula konsumsi nasional mencapai 5,7 juta ton. Target tersebut usai dibentuk subholding SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara

Erick memang optimis keberadaan subholding SugarCo mampu memperkuat ketahanan pangan dalam negeri, khususnya produksi gula konsumsi. Dia mencatat pada tahap awal SugarCo akan memproduksi gula nasional sebanyak 4,73 juta ton, lalu naik menjadi 5,7 juta ton. Saat ini produksi gula nasional masih berada di angka 2,35 juta ton. 

Dengan angka tersebut, lanjut Erick, Indonesia mencapai swasembada gula secara nasional. Artinya, tingkat produksi gula akan stabil dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Selain itu, upaya pemerintah menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) pun terus dilakukan. Salah satunya memproduksi bahan bakar alternatif yang berasal dari Bioetanol yang bersumber dari bahan baku tebu. 

Erick menargetkan minyak mentah yang diperoleh dari bahan baku tebu bisa mencapai 1,2 juta kilo liter. Dia pun meminta PT Pertamina (Persero) menjadi offtaker atas proses tersebut. 

(FRI)

SHARE