ECONOMICS

Erick Thohir Ungkap Banyak Direksi BUMN Jadi Stress, Ternyata Ini Biang Keroknya

Suparjo Ramalan 28/11/2021 12:19 WIB

Tuntutan efisiensi dan transformasi perusahaan pelat merah membuat direksi BUMN menjadi stress.

Tuntutan efisiensi dan transformasi perusahaan pelat merah membuat direksi BUMN menjadi stress. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tuntutan efisiensi dan transformasi perusahaan pelat merah membuat direksi BUMN menjadi stress. Menteri BUMN Erick Thohir mengakui hal tersebut. 

Erick menyebut, direksi BUMN dituntut melakukan banyak hal, baik memulihkan bisnis perusahaan di saat dan pasca pandemi Covid-19, melakukan transformasi model bisnis, termasuk pembaharuan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, hingga dividen, pajak, dan PNBP. 

"Karena sudah waktunya di era efisiensi ini dan kita ini juga, pasti direksi juga sekarang lagi stres sama saya, karena dituntut dividen. Karena itu, dividen juga harus efisien," ujar Erick dalam gelaran Penanaman Pohon BUMN Serentak, Minggu (28/11/2021). 

Erick Thohir meminta manajemen BUMN tidak hanya berpikir monoton soal Covid-19 . Justru, yang dipikirkan adalah menghadapi dinamika pasca pandemi.

Inisiatif strategis BUMN pasca pandemi menjadi salah satu penentu Indonesia akan menjadi market bagi produsen global atau justru menjadi produsen untuk negara-negara di dunia.

Implementasi transformasi BUMN, kata dia, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti perusahaan. Namun, dilihat dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian bangsa.

Sebab itu, Erick meminta manajemen terus meningkatkan bisnis perusahaan agar secara maksimal guna mendukung pendapatan negara, meski di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, paling tidak perseroan mampu meningkatkan kontribusinya dibandingkan tahun-tahun lalu. 

ihwal CSR BUMN, pemegang saham akan memastikan bantuan sosial itu berdampak besar bagi lingkungan, pendidikan, dan ekonomi. Hal itu sejalan dengan tiga fokus utama CSR yakni, pendidikan, lingkungan, dan UMKM.

CSR juga harus efisien, harus menjadi gelombang besar, bukan percikan-percikan kecil. Gelombang besar, sehingga apa? Lingkungan hidup kita bisa jauh lebih baik, pendidikan masa depan generasi muda kita di kalah sekarang ada disrupsi daripada digitalisasi yang juga mengganti banyak lapangan kerja karena ada robotik, kita harus pastikan generasi muda kita, siap akan perubahan ini, dan tentu, UMKM yang merupakan tulang punggung daripada ekonomi," ungkapnya. (TIA)

SHARE