ECONOMICS

Goldman Sachs Klaim Dedolarisasi Tidak Terjadi

Wahyu Dwi Anggoro 19/06/2024 13:45 WIB

Goldman Sachs dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa kekhawatiran terkait dedolarisasi terlalu dibesar-besarkan.

Goldman Sachs Klaim Dedolarisasi Tidak Terjadi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Goldman Sachs dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa kekhawatiran terkait dedolarisasi terlalu dibesar-besarkan.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (19/6/2024), laporan tersebut menyatakan kepemilikan asing atas Treasury Amerika Serikat (AS) relatif stabil sejak 2021.

“Dengan kata lain, data tersebut membantah klaim penjualan Treasury secara luas dan aktif dengan tujuan dedolarisasi,” para analis Goldman Sachs mengatakan dalam laporan tersebut. 

“Kami pikir laporan melemahnya dolar terlalu dibesar-besarkan, dan pola kepemilikan Treasury baru-baru ini konsisten dengan pandangan kami," mereka menambahkan.

Kepemilikan asing atas Treasury sedikit menurun dalam beberapa tahun ke belakang, namun hal tersebut utamanya disebabkan kondisi suku bunga AS dan kebijakan intervensi valuta asing.

Terkait China, analis Goldman Sachs menemukan bukti bahwa Belgia dan Luksemburg menampung cadangan devisa Negeri Tirai Bambu tersebut dalam jumlah besar. Mereka memperlakukan China, Belgia, dan Luksemburg sebagai satu kesatuan dalam laporan mereka.

"Jika seperti itu, kepemilikan China terlihat stabil," kata para analis.

Laporan bulanan Departemen Keuangan AS mengenai aliran modal internasional menunjukkan China meningkatkan kepemilikan Treasurynya pada  April 2024. (WHY)

SHARE