ECONOMICS

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu Tempe di Salatiga Terancam Gulung Tikar

Angga Rosa/Kontributor 05/02/2022 10:36 WIB

Seperti diketahui, harga kedelai naik menjadi Rp9.800 per kilogram. Para perajin tahu tempe di Kota Salatiga pun terancam gulung tikar.

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu Tempe di Salatiga Terancam Gulung Tikar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Seperti diketahui, harga kedelai naik menjadi Rp9.800 per kilogram. Para perajin tahu tempe di Kota Salatiga pun terancam gulung tikar

Agar tetap bertahan, mereka hanya memproduksi secara terbatas. Salah seorang perajin tahu tempe di Bugel, Sidorejo, Salatiga Siswanto mengatakan, terjadi sejak beberapa pekan lalu. 

Kenaikan harga bahan baku tersebut sangat berat produsen tahu tempe karena mereka tidak bisa serta merta menaikkan harga jual. "Kalau harga kedelai tinggi terus, produses tahu tempe bisa bangkrut," katanya, Sabtu (5/2/2022). 

Menurutnya, dengan harga kedelai yang tinggi, produsen harus memutar otak agar bisa tetap berproduksi dab melayani konsumen. Langkah yang bisa dilakukan saat ini, hanya mengurangi produksi tahunya.   

Biasanya dia bisa menghabiskan sekitar 6 kuintal kedelai per hari. Namun kini hanya 2 hingga 3 kuintal per hari. "Kalau mau berhenti produksi kasihan para pekerjanya. Makanya sebisa mungkin tetap produksi meski sedikit, agar semua tetap bisa bekerja,” ujarnya. 

Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai ini, agar para perajin tahu tempe tetap bisa eksis. "Saya berharap harga kedelai stabil seperti semula, agar kami bisa memproduksi lagi,” pungkasnya.   

Perajin tahu tempe lainnya, Sukarman berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu perajin tahu dan tempe. Karena bila harga tetap tinggi, dia yakin banyak yang bangkrut. "Kalau pemerintah tidak memberi subsidi pasti usaha tahu dan tempe banyak yang tutup," ujarnya. 

(SANDY)

SHARE