ECONOMICS

Harga Kedelai Naik, Pedagang Keluhkan Keuntungan yang Kian Tenggelam

Iqbal Dwi Purnama 19/02/2022 22:28 WIB

Kenaikan harga kedelai global berdampak biaya produksi produk olahan seperti tempe ataupun tahu.

Kenaikan harga kedelai global berdampak biaya produksi produk olahan seperti tempe ataupun tahu.

IDXChannel - Kenaikan harga kedelai global berdampak biaya produksi produk olahan seperti tempe ataupun tahu. Ongkos produksi yang meningkat tersebut akhirnya berdampak pada nilai jual produk olahan kedelai yang juga akan meningkat.

Peningkatan harga kedelai tersebut dirasakan langsung dampaknya oleh para produsen tempe dan tahu di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Pedagang sekaligus produsen tempe yang berjualan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Maizun mengatakan kenaikan harga kedelai saat ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga normalnya.

"Naik sangat pesat, kita sebagai produsen itu hanya bisa untuk berhatan," kata Maizun saat ditemui MNC Portal, Sabtu (19/2/2022).

Maizun menjelaskan saat ini dirinya belanja kedelai untuk produksi tempe dengan harga Rp1.180.000 untuk satu kwintalnya. Padahal jika harga normalnya dikatakan Maizun berada di harga Rp750 - 850 ribu untuk 1 kwintalnya.

"Keuntungan sangat menipis, kalau tempe itu kan belum gasnya, plastiknya, untuk perharinya kita seperti makan, belum ngitung itu," kata pria yang akrab disapa Ambon.

Pada situasi seperti ini ditengah kebutuhan hidup yang meningkat, Maizun berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan harga kedelai yang menjadi sumber penghasilannya.

"Pemerintah harus memperhatikan rakyat kecil, tolong lah untuk menstabilkan harga kedelai, ya pedagang kecil menjerit," tutur Maizun.

Pedagang sekaligus produsen tempe lain asal Jakarta Timur, Munasyifa menambahkan harga kedelai yang tinggi membuat keuntungannya makin menyusut. Bahkan kalaupun dagangannya habis, keuntungan yang di dapat hanya pas untuk biaya hidupnya

"Pas saja (keuntungannya), itu kalau habis ya, kalau sisa ya nombokin, jadi kalau habis ya tidak ada lebihnya," sambung Munasyifa.

Menurutnya saat ini kondisi pasar juga tengah sepi, terutama serapan terharap produk olahan kedelai seperti tempe dan tahu. Oleh sebab itu dirinya khawatir jika harga kedelai terus meningkat maka tidak pendapatan lebih dari hasil penjualan tempe dan tahu miliknya.

"Harapannya harga itu stabil, karena ini kan bahan pokok ya, kalau naikan kasian masyarakat, biar sama-sama enak antara produsen dan konsumen," pungkas Munasyifa.

(NDA)

SHARE