ECONOMICS

Harga Minyak Bak Roller Coaster, BBM Pertalite Susah Turun?

Rizky Fauzan 09/10/2022 14:58 WIB

Harga Pertalite diperkirakan susah turun karena potensi harga minyak dunia yang akan kembali menguat di atas USD100 per barel.

Harga Minyak Bak Roller Coaster, BBM Pertalite Susah Turun? (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia di pasar global masih bergejolak. Namun diramal akan kembali menyentuh di atas USD100 per barel. 

Harga minyak dunia pada perdagangan Jumat kemarin sudah hampir mendekati USD100 per barel. Harga minyak Brent melonjak 3,71 % menjadi USD97,92 per barel. Sedangkan WTI melesat 4,75% menjadi USD92,64 per barel. 

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, hingga saat ini peluang untuk menurunnya harga bensin Pertalite masih jauh dari harapan. Menurutnya, karena memang belum masuk dalam harga keekonomian lantaran masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah.

"Hal ini karena memang belum masuk ke harga keekonomian. Masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah, di mana jika mengacu pada MOPS saat ini dan kurs mata uang rupiah terhadap dolar, jumlah kompensasi yang pemerintah berikan diangka Rp3.000-an per liter," kata Mamit saat dihubungin MNC Portal, Minggu (9/10/2022).

Selain itu, Mamit membeberkan saat ini harga minyak cenderung naik, apalagi menjelang musim dingin dan Natal, serta tahun baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan. 

"Belum lagi OPEC yang memangkas produksi mereka sampai 2 juta, maka harga akan tetap tinggi," bebernya.

"Saya melihat juga jika Pertalite turun, apakah akan diikuti oleh penurunan harga kebutuhan pokok dan ongkos transportasi. Yang ada nanti hanya berkurang di BBM, tetapi yang lain tetap sama. Jadi masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal penurunan harga bbm subsidi ini," tambah Mamit. 

Sebagaimana diketahui, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi walaupun harga minyak mentah dunia sedang rendah saat ini.

Menurut Luhut, harga minyak dunia hingga kini memang berfluktuasi sehingga berdampak pada harga BBM. Namun, kata dia, pemerintah masih harus memantau perkembangan harga minyak yang bisa tiba-tiba naik lagi.

"Kemarin ada yang bilang sama saya itu harga minyak sudah turun, turunkan lagi dong subsidi. Eh saya bilang kau tunggu dulu barang ini loncat-loncat," kata Luhut di Nusa Dua Convention Center Bali.

Luhut melanjutkan, bahkan ada kemungkinan harga minyak mentah menembus ke level tertinggi yakni USD200 per barel lantaran ancaman krisis energi di negara lain masih mengintai.

"Saya ngomong, 3 hari kemudian boom naik lagi (harga minyak). Anda bisa membayangkan enggak tiba-tiba kalau ada tactical nuclear weapon dimainkan di sana, itu bisa USD200 itu," tandas Luhut. 

(FAY)

SHARE