ECONOMICS

Hemat Biaya Energi, Prancis Kurangi Jumlah Kolam Renang yang Beroperasi

Tim IDXChannel 11/09/2022 03:33 WIB

Pemerintah Prancis memilih untuk menutup operasional 30 kolam renang demi dapat menghemat anggaran energi yang harus dikeluarkan.

Hemat Biaya Energi, Prancis Kurangi Jumlah Kolam Renang yang Beroperasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Krisis energi yang melanda dunia, terutama negara-negara Uni Eropa dan juga Amerika Serikat (AS), sepertinya sudah dalam tahap yang benar-benar mengkhawatirkan.

Seperti yang terjadi di Prancis, di mana kebutuhan biaya energi dalam beberapa waktu terakhir melambung demikian tinggi, sehingga Pemerintah Prancis cukup pusing dan kewalahan untuk dapat memenuhinya.

Terbaru, Pemerintah Prancis memilih untuk menutup operasional 30 kolam renang demi dapat menghemat anggaran energi yang harus dikeluarkan. Kebijakan ini dikonfirmasi langsung oleh lembaga yang dipercaya sebagai pengelola operasional seluruh kolam renang dan gelangga di seluruh Prancis, Vert Marine.

Dalam catatan Vert Marine, tagihan energi tahunan yang harus mereka tanggung dewasa ini telah melonjak gila-gilaan, dari semula hanya sekitar 15 juta euro menjadi sampai 100 juta euro, atau sekitar Rp1,5 triliun!

Dengan menutup sebagian kolam renang, pemerintah berharap dapat sedikit berhemat dan menurunkan tagihan operasional Vert Marine sehingga lebih 'ramah kantong'. Praktis kebijakan ini memantik tentangan dari kelompok masyarakat praktisi olahraga dan pendidikan Prancis.

“Penutupan ini secara langsung berdampak pada semua anak dan orang dewasa yang tidak akan bisa belajar berenang," ujar Federasi Renang Prancis (Fédération française de nationation/FFN), sebagaimana dilansir France24, Juma’at (9/9/22).
 
Menurut data yang disebutkan oleh France Urbaine, pemerintah daerah sudah berjuang untuk memenuhi tagihan yang melonjak dan berlipat ganda di beberapa tempat. Sementara itu, Serikat Pendidikan Jasmani Prancis yang merupakan asosiasi para guru pendidikan jasmani, menyatakan bahwa selama pandemi COVID-19 di tahun 2020 dan 2021, sudah ada sedikitnya 800.000 siswa sekolah yang tidak dapat belajar berenang.

“Menyeimbangkan pembukuan untuk perusahaan swasta yang mengelola beberapa kolam tidak boleh didahulukan untuk kepentingan publik," ujar perwakilan dari serikat tersebut.

Di lain pihak, Kementerian Olahraga Prancis juga sangat mempromosikan renang sebagai cara untuk mencegah tenggelam. Pihak kementerian juga telah melakukan diskusi untuk mengurangi konsumsi energi di kolam renang dan gelanggang, sementara aktivitas olahraga dan ekonomi masih terus dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab. (TSA)

Penulis: Bayu Rama

SHARE