Imunitasnya Singkat, Epidemiolog Sebut Vaksinasi Bisa Dilakukan Beberapa Kali
Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko mengatakan suntikan dosis vaksin bisa saja diberikan beberapa kali lagi.
IDXChannel - Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko mengatakan suntikan dosis vaksin bisa saja diberikan beberapa kali lagi. Sebab imunitas yang dihasilkan sebuah vaksin bersifat jangka menengah.
Menurutnya pemberian vaksin dapat dilakukan sampai virus covid 19 benar-benar sudah tidak ada atau tidak beredah dan tidak menginveksi kembali.
Tri Yunis Miko menjelaskan masalahnya adalah imunitas yang timbul vaksinasi itu sangat singkat, dosis pertama hanya 6 bulan, dosis kedua hanya mampu memberikan imunitas selama 9 bulan sampai 14 bulan, dan paling lama 2 tahun.
"Sedangkan tahun-tahun berikutnya kita harus ulang," ujarnya pada Market Review IDXChanel, Kamis (6/1/2022).
Selain itu menurutnya tidak hanya pemberian vaksin kembali pada dosis pertama dan kedua, hal ini juga berlau pada pemberian vaksin booster untuk selanjutnya.
Artinya rangkaian vaksin yang sudah pernah diberikan akan terulang jika kasus covid 19 tidak kunjung selesai.
"Dengan pantauan antibodi tadi, sekaligus memantau berapa lama lagi kita akan melakukan bosster kedua, karena memang imunitasnya tidak jangka panjang tapi hanya menengah," sambungnya.
Menurut Epidemiolog UI tersebut pemberian vaksin memang cukup efektif untuk menurunkan dampak infeksi virus tersebut hingga 90%. Sehingga pemberian vaksin menjadi pilihan utama sebagai game changer pemulihan global.
"Harapan saya kemudian menjadi game changer, bahwa upaya yang dilakukan di dunia, maka kemudian omicron tidak menjadi masalah dan menimbulklan gejala yang ringan," pungkasnya. (TIA)