ECONOMICS

Industri Properti Harap Insentif PPN Bisa Terus Diperpanjang

Azfar Muhammad 23/09/2021 19:00 WIB

Pemerintah memperpanjang diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga akhir tahun 2021.

Industri Properti Harap Insentif PPN Bisa Terus Diperpanjang (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah memperpanjang diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti Ditanggung Pemerintah (DTP) hingga akhir tahun 2021. 

Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21 Tahun 2021 PPN yang ditanggung pemerintah hanya berlaku sampai Agustus 2021. 

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan realisasi penjualan properti hingga 11 September tercatat 22.615 unit. Dari realisasi tersebut yang sudah Berita Acara Serah Terima (BAST) unit atau cash back-nya lunas baru 3.439 unit. 

“Meski realisasinya masih sedikit, tapi dengan adanya insentif PPN DTP tersebut sangat berpengaruh baik kepada penjualan properti, jika dibandingkan tahun lalu omset ini meningkat dua kali lipat dan ini menjadi penggerak ,” kata Paulus saat dihubungi MNC Portal Indonesia. Kamis (23/9/2021).  

Meskipun demikian, dirinya menyampaikan pihak pemerintah diharuskan untuk lebih konsisten memberikan stimulus agar menuju ke arah normal. 

“Jadi maksud saya Pemerintah terus melanjutkan ppn itu dan terus menurunkan diskon kepada pelaku properti dan memberikan stimulus untuk membangkitkan ekonomi rill ini dan bergerak lagi sehingga kita bisa hidup dengan normal,” tambahnya.  

Menurutnya, sampai akhir tahun Diskon PPN DTP berbarengan dengan ATMR serta DP 0 persen kita secara average bisa mencapai diatas 15 % dan dinaikan menjadi 20 %.  

"Lalu di akhir tahun menuju awal tahun ditargetkan 20 % dari triwulan terakhir supaya tahun depan bisa meningkat lagi untuk bisa meningkat di tahun 2022. Kita kan ingin semuanya kembali normal, kita sekarang untuk omset per triwulannya itu mencapai (nasional ya) Rp20 Triliun (penjualan sedangkan) di kondisi normal sebelumnya di masa sebelum pandemi Rp100 Triliun," pungkasnya. 

(SANDY)

SHARE