Investor Asing Ikut Serbu Lelang SUN Jelang Rapat BI dan The Fed
Minat investor asing meningkat dalam lelang SUN pada Selasa (19/7/2022) meski ekonomi global dibayangi inflasi dan kenaikan suku bunga.
IDXChannel- Kementerian Keuangan pada Selasa (19/7/2022) melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN). Minat investor ternyata masih cukup tinggi meskipun ekonomi global dibayangi inflasi dan kenaikan suku bunga.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, mengatakan kondisi pasar keuangan domestik saat ini memang diwarnai sikap wait and see investor. Terutama terkait hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada pekan ini, dan keputusan FOMC The Fed pada akhir Juli 2022.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengumumkan tingkat inflasi pada Juni 2020 mencapai level 9,1% (yoy), yang merupakan level tertinggi sejak November 1981. Hal itu mendorong kekhawatiran investor bahwa The Fed akan lebih agresif untuk memperketat kebijakan moneternya.
Meski begitu, lelang SUN kali ini tetap diserbu oleh investor. Bahkan jumlah investor asing yang memberikan penawaran meningkat.
"Partisipasi investor asing pada lelang kali ini sebesar Rp4,76 triliun atau 16,17% dari total incoming bids meningkat dari lelang sebelumnya sebesar Rp3,57 triliun, dengan mayoritas pada tenor 5 dan 10 tahun. Bids tersebut dimenangkan sebesar Rp1,57 triliun atau 32,86% dari total incoming bids," ujar Deni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa(19/7/2022).
Secara keseluruhan, penawaran masuk atau incoming bids dari lelang sebelumnya sebesar Rp25,98 triliun menjadi Rp29,46 triliun yang secara bid to cover ratio meningkat menjadi 2,48 kali dibanding sebelumnya 1,88 kali.
Seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 68,06% dari total incoming bids dan 86,77% dari total awarded bids.
Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp15,29 triliun (51,91% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp6,35 triliun (53,50% dari total awarded bids).
Adapun, level yield rata-rata tertimbang (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung risk-off terpengaruh kondisi normalisasi suku bunga global, sehingga level WAY naik 3-10 bps dibandingkan level pasar penutupan hari sebelumnya.
"Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp11,87 triliun. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022," ujarnya.
(FRI)