ISF 2025 Siap Digelar 10-11 Oktober 2025, Komitemen Indonesia Capai Net Zero Emission
Indonesia akan menggelar Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 pada tanggal 10–11 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center.
IDXChannel - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 pada tanggal 10–11 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa ISF 2025 merupakan langkah strategis yang melibatkan kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, forum ini menjadi ajang penting dalam memperkuat komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060, sebagaimana ditegaskan langsung oleh Presiden RI.
"Acara ini tentunya menjadi acara yang sangat penting. Karena kita punya komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission di tahun 2060. Dan komitmen itu ditekankan kembali juga oleh Bapak Presiden langsung bahwa kita memang komit untuk menjalani dan berkomitmen untuk mencapai target tersebut," kata Rosan dalam konferensi pers, Rabu (1/10/2025).
Lebih lanjut, Rosan menyebut bahwa ISF 2025 akan dihadiri oleh perwakilan dari 13 negara, dengan 70 persen pembicara berasal dari luar negeri. Forum ini akan memamerkan berbagai proyek energi terbarukan yang siap ditawarkan kepada para investor, yang juga diharapkan dapat memberikan dampak positif ke depan.
"Ini adalah platform kita untuk memaparkan bahwa Indonesia juga berperan aktif dalam program ini dengan menjabarkan rencananya, terutama dari segi penggunaan energi baru terbarukan yang memang justru akan lebih banyak terkonsentrasi atau 76 persen ini sampai tahun 2030," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya menjadikan keberlanjutan sebagai arus utama dalam kebijakan pembangunan nasional, khususnya sektor infrastruktur.
"Sustainability atau tema keberlanjutan ini bukan hanya menjadi tema di mana-mana di seluruh dunia, tapi juga harus menjadi mainstream, harus kita utamakan dalam arah dan kebijakan pembangunan nasional ke depan termasuk khususnya di bidang infrastruktur," kata dia.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dan dukungan investasi untuk mencapai target iklim yang ambisius. Menurutnya dengan dukungan penuh termasuk dari sisi pendanaan, kebijakan serta langkah-langkah yang tepat, diharapkan Indonesia mampu memitigasi pemanasan global serta krisis iklim.
"Saya rasa kita bisa menjadi jangkar yang kuat karena ini melibatkan banyak sekali kementerian dan lembaga termasuk juga pusat dan daerah. Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk Indonesia ke depan," ujar AHY.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kadin Indonesia, Bobby Gafur Umar, mengungkapkan bahwa ISF telah menjadi forum strategis yang diakui dunia internasional. Ia berharap lewat forum ini Indonesia bisa mempromosikan potensinya dalam ekonomi hijau.
"Ini akan menjadi ajang promosi, kita bisa mempromosikan potensi-potensi itu. Yang namanya bisnis berkelanjutan dan juga ekonomi hijau, tidak hanya energi. Ada transportasi, kawasan layak huni yang hijau, kemudian industri hijau dan sebagainya itu adalah future dari bisnis yang akan berkembang," katanya.
(kunthi fahmar sandy)