ECONOMICS

Jokowi Bakal Rapatkan Barisan, Bahas Kinerja Bea Cukai

Raka Dwi Novianto 14/05/2024 12:07 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelar rapat internal untuk mengevaluasi Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (DJBC).

Jokowi Bakal Rapatkan Barisan, Bahas Kinerja Bea Cukai (foto mnc media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelar rapat internal untuk mengevaluasi Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (DJBC). Hal tersebut buntut dari banyaknya kasus viral yang menyeret Bea Cukai akhir-akhir ini.

"Ya nanti akan kami rataskan di rapat internal," kata Jokowi di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

Bea Cukai sebelumnya viral di media sosial karena pelayanan terkait pengiriman sepatu, action figure Robotic dan penahanan alat belajar Sekolah Luar Biasa (SLB).

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani telah memberikan tanggapan terkait kasus-kasus yang viral layanan Bea Cukai tersebut.

"Pertama, tentang pengiriman sepatu dan pengiriman action figure (Robotic), dua kasus ini mirip yaitu terdapat keluhan mengenai pengenaan Bea Masuk dan Pajak," ungkap Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, akhir April lalu.

Dalam dua kasus ini, ditemukan indikasi bahwa harga yang diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari yang sebenarnya (under invoicing). Oleh sebab itu, petugas Bea Cukai mengoreksi untuk keperluan penghitungan bea masuk dan pajaknya. 

"Namun masalah ini sudah selesai karena Bea Masuk dan Pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang," tambah Sri Mulyani.

Selanjutnya, terkait pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB), di mana barang impor berupa keyboard sebanyak 20 pcs tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada 18 Desember 2022. 

Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD). 

Belakangan di medsos Twitter/X, sambung Sri Mulyai, baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah. Sehingga Bea Cukai akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

"Arahan saya jelas, saya minta Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance," kata dia. 

Sri Mulyani juga meminta Bea Cukai untuk bekerja sama dengan para stakeholders terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat. 

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja Bea Cukai dan Kemenkeu terus membaik," imbuhnya.

(FAY)

SHARE