JPMorgan Gunakan AI untuk Menganalisis Pernyataan The Fed
JPMorgan Chase & Co. memperkenalkan model berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menganalisis pernyataan-pernyataan dari pejabat The Fed.
IDXChannel - Seminggu menjelang pertemuan Federal Reserve berikutnya, JPMorgan Chase & Co. memperkenalkan model berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menganalisis pernyataan-pernyataan dari pejabat The Fed.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (27/4/2023), model ini mempelajari pernyataan dan pidato dari pejabat The Fed selama 25 tahun terakhir.
Joseph Lupton dan ekonom JPMorgan lainnya memanfaatkan model bahasa yang berbasis ChatGPT ini untuk mengidentifikasi sinyal kebijakan. Model ini dapat menilai apakah sinyal kebijakan yang muncul cenderung hawkish atau dovish.
Misalnya, ketika model ini menunjukkan pernyataan pejabat The Fed cenderung hawkish, kebijakan The Fed menjadi lebih hawkish dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor satu tahun naik.
"Penggunaan pada tahap awal cukup menggembirakan," tulis Lupton dan rekan-rekannya.
Awal bulan ini, beberapa makalah penelitian menunjukkan bahwa ChatGPT dapat membantu pekerjaan yang terkait dengan pasar keuangaan, seperti menilai pernyataan The Fed atau menentukan dampak berita terhadap saham.
Berdasarkan model yang digunakan JPMorgan, The Fed diperkirakan akan melanjutkan kebijakan hawkish. Menurut perkiraan para ekonom dalam survei Bloomberg, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya minggu depan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen.
Model ini juga tersedia untuk Bank Sentral Eropa dan Bank of England. JPMorgan berencana memprluas penggunaan model ini ke lebih dari 30 bank sentral di seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)