IDXChannel – Harga emas mengalami penurunan di bawah level kunci US$2.000 pada pertengahan pekan ini, dikarenakan imbal hasil AS melonjak naik lebih tinggi dan para investor menjadi lebih skeptis terhadap potensi penurunan suku bunga AS pada akhir tahun ini.
Emas spot mengalami penurunan 0,5% pada US$1.994.02 per gram pada pukul 13.40, setelah merosot sebesar 1,8% pada level terendah dua minggu di US$1.969.09 di awal sesi. Emas berjangka AS juga ditutup turun 0,6% pada US$2.007,30.
Menurut Philip Streibel yang merupakan kepala strategi pasar di Blu Line Futures di Chicago “Begitu harga emas menembus angka $2.000 ada banyak stop loss yang terdampak”.
Dollar menjadi kuat 0,2% karena didukung dengan adanya imbal hasil AS yang mengalami kenaikan level tertinggi mendekati satu bulan. Menurut alat FedWatch CME, pada saat ini memperkirakan pasar mempunyai peluang sebesar 85% kenaikan suku bunga senilai 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve pada 2-3 Mei.
Pada hari Selasa Kepala Fed St Louis James Bullard mengatakan bahwa bank sentral AS harus terus menaikan suku bunga, dikarenakan ada update data terbaru yang menunjukan inflasi tetap bertahan, sedangkan perekonomian yang lebih luas terlihat siap untuk terus menerus tumbuh meskipun hal tersebut masih secara perlahan.