ECONOMICS

Kasus Covid-19 Tak Naik Pasca-Lebaran, Ridwan Kamil Klaim Pendemi Sudah Jadi Endemi 

Agung Bakti Sarasa 07/05/2022 12:30 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim, jika tidak terjadi kenaikan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2022.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meninjau arus balik di Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (6/5/2022).

IDXChannel - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim, jika tidak terjadi kenaikan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2022, status pandemi COVID-19 di Indonesia sudah berubah menjadi endemi. 

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, dampak mudik Lebaran 2022 terhadap angka kasus COVID-19 akan terlihat dalam 14 hari ke depan. Pihaknya berharap, tidak ada kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan akibat mudik Lebaran.

"Saya gak bisa jawab sekarang apakah ada kenaikan imbas diperbolehkannya mudik ini karena polanya tidak begitu. Menurut teori, kehebohannya hari ini lalu data kasusnya terlihat 14 hari kemudian," ungkap Kang Emil saat meninjau arus balik Lebaran di Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (6/5/2022).

Kang Emil pun menyatakan, pihaknya akan tetap waspada selama sebulan ke depan untuk mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19. 

Namun, kata Kang Emil, sejauh ini, ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan, khususnya memakai masker masih tetap tinggi, termasuk antusiasme mengikuti vaksinasi selama mudik Lebaran.

"Kami tetap akan bersiaga selama sebulan ke depan. Saya lihat ketaatan masyarakat juga masih tinggi," kata Kang Emil.

Per hari ini, lanjut Kang Emil, data menunjukkan bahwa tingkat keterisian rumah sakit pasien COVID-19 di Jabar sangat rendah, yakni berada di angka 0,8 persen.

"Per hari ini BOR rumah sakit terpantau hanya 0,8 persen, sangat kecil," ucapnya. 

Kang Emil menyatakan, jika pasca-Lebaran ini angka kasus COVID-19 masih landai atau ada kenaikan, tapi tidak signifikan, maka transisi pandemi ke endemi akan semakin jelas.

"Kalau setelah 14 hari dari hari Lebaran kasus tetap landai, maka saya boleh klaim berarti sudah endemi," ucapnya. 

"Sudah terjadi kepadatan yang luar biasa, tapi kasus COVID-19-nya tidak naik atau naik tidak signifikan karena tidak ada varian baru ditambah BOR rendah saat mudik," tandas Kang Emil. 

(NDA)

SHARE