ECONOMICS

Kembangkan Energi Bersih Tanpa Ganggu Keanekaragaman Hayati, PLN Gandeng WWF Indonesia

Athika Rahma 06/04/2022 11:10 WIB

PLN melakukan perjanjian kerja sama strategis dengan Yayasan WWF Indonesia dalam forum Energy Transition Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Maret lalu.

Kembangkan Energi Bersih Tanpa Ganggu Keanekaragaman Hayati, PLN Gandeng WWF Indonesia

IDXChannel - PLN melakukan perjanjian kerja sama strategis dengan Yayasan WWF Indonesia dalam forum Energy Transition Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Maret lalu. Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan energi bersih berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN menargetkan pengembangan 20,9 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan seperti tenaga air, bayu, surya, dan panas bumi. Walaupun merupakan energi bersih, dalam penyiapan dan pembangunannya, pembangkit tersebut dapat berpotensi berdampak pada keanekaragaman hayati (termasuk satwa dilindungi) dan sosial-ekonomi-budaya kepada masyarakat setempat.

"Adanya kerja sama ini, dapat memperkuat sistem manajemen dan kebijakan pada perlindungan lingkungan sosial di PLN sehingga dampak terhadap lingkungan dan sosial dapat dihindari, diminimalisir, dan dimitigasi," ujar Darmawan dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).

Darmawan menilai, dalam mencapai target Carbon Neutral di 2060 perlu langkah cepat dan masif yang dilakukan PLN. Dalam menjalankan proyek energi bersih tersebut PLN sebagai perusahaan global juga perlu memenuhi standar sosial dan lingkungan berkelanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG's).

Dalam mewujudkan target carbon neutral, Darmawan mengatakan PLN sudah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Hijau. Dalam RUPTL Hijau ini, porsi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan pada 2030 ditargetkan mencapai 29 gigawatt (GW). Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal menambah pembangkit EBT baru hingga 20,9 GW. Khususnya, PLN juga akan mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit hijau.

Ia juga menambahkan, tahun ini PLN akan menambah kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan sebesar 228 MW. Ia merinci, akan ada PLTP yang beroperasi sebesar 45 MW. Sedangkan PLTA dan PLTM akan bertambah 178 MW dan pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 5 MW.

Darmawan berharap melalui kerja sama ini, pembangunan pembangkit energi terbarukan di PLN akan berjalan optimal sesuai target RUPTL, dan di saat yang sama tetap menjaga kelestarian lingkungan serta menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Adanya perangkat dan sistem perlindungan lingkungan dan sosial (safeguard) yang kredibel di mata internasional juga akan meningkatkan kepercayaan investor sehingga dapat menarik pembiayaan, khususnya investasi hijau, untuk mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan," ujar Darmawan.

Chief Operating Officer WWF Lukas Adhyakso menjelaskan Yayasan WWF Indonesia bersama dengan PLN akan mengembangkan program peningkatan kapasitas, kajian, dan penyusunan rekomendasi kebijakan tentang penerapan  pengamanan lingkungan dan sosial pada proyek infrastruktur energi terbarukan terutama mengenai  keanekaragaman hayati.

"Melalui kerja sama ini, pembangunan pembangkit energi terbarukan di PLN diharapkan akan berjalan optimal sesuai target RUPTL, dan di saat yang sama tetap menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Lukas.

Perangkat perlindungan lingkungan dan sosial (safeguard) akan disusun dan dikembangkan berdasarkan best management practices, dan diharapkan dapat mendukung serta menjadi referensi dalam pengembangan energi terbarukan di PLN. 

(NDA)

SHARE