ECONOMICS

Kemenhub Diminta Alokasikan Anggaran Tambahan untuk Subsidi Transportasi Umum

Iqbal Dwi Purnama 06/09/2025 14:44 WIB

Kemenhub mendapat tambahan anggaran senilai Rp2,74 triliun sehingga pagu efektifnya menjadi Rp29,50 triliun.

Kemenhub Diminta Alokasikan Anggaran Tambahan untuk Subsidi Transportasi Umum (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta mengalokasikan tambahan anggaran dari pagu 2026 untuk subsidi transportasi umum.

Kemenhub mendapat tambahan anggaran senilai Rp2,74 triliun sehingga pagu efektifnya menjadi Rp29,50 triliun

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyarankan agar anggaran itu sebaiknya diberikan untuk menambah subsidi transportasi darat (transportasi angkutan jalan, angkutan antar moda, angkutan barang, perintis penyeberangan), subdidi transportasi udara (perintis kargo, perintis penumpang, subsidi kargo, BBM penumpang, BBM kargo), subsidi transportasi laut (penyelenggaraan angkutan tol laut, kapal ternak) dan subsidi KA Perintis (8 lintas).

"Juga untuk penambahan Program Keselamatan termasuk penambahan anggaran operasional Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujarnya dalam pesan tertulis, Sabtu (6/9/2025).

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran untuk subsidi transportasi pada 2024. Totalnya mencapai Rp4,39 triliun, yang didistribusikan ke berbagai sektor untuk memastikan layanan transportasi agar tetap terjangkau dan merata.

Khusus untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, subsidi yang diberikan mencapai Rp1,49 triliun, terdiri dari Angkutan Bus Perintis untuk mendorong konektivitas di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dengan subsidi untuk 357 trayek angkutan jalan (Rp212,28 miliar), 35 trayek angkutan antarmoda (Rp63,9 miliar), dan 6 lintasan angkutan barang (Rp22,2 miliar).

Angkutan Penyeberangan untuk mendukung mobilitas antarpulau dengan subsidi untuk 270 lintasan penyeberangan perintis (Rp 622,6 miliar), dan lintasan Long Distance Ferry (Rp18 miliar).

Lalu angkutan perkotaan untuk meningkatkan layanan di perkotaan dengan subsidi untuk 10 kota angkutan perkotaan (Rp500 miliar) dan angkutan perkotaan yang mendukung Ibu Kota Negara (IKN) (Rp50 miliar).

Kemudian sektor perhubungan udara sebesar Rp750 miliar, guna mendukung konektivitas di wilayah yang sulit dijangkau. Dana tersebut digunakan untuk berbagai program subsidi. Seperti penerbangan Perintis untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, pemerintah mensubsidi 44 rute kargo (Rp 108,40 miliar) dan 264 rute penumpang (Rp 588,48 miliar).

Selain itu subsidi BBM untuk memastikan harga tiket tetap terjangkau, pemerintah memberikan 10.842 drum subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk penerbangan penumpang (Rp31,95 miliar) dan 1.583 drum subsidi BBM Kargo (Rp7,23 miliar) di rute-rute perintis.

Kemudian di sektor perhubungan Laut sebesar Rp1,95 triliun yang terdiri 39 lintas angkutan Tol Laut, 105 trayek perintis laut dan 6 trayek kapal ternak. Subsidi 8 lintas Kereta Perintis sebesar Rp209,09 miliar. Untuk 8 lintas kereta perintis, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 209,09 miliar.

"Dengan adanya subsidi ini, masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati akses transportasi udara yang lebih terjangkau, sehingga pergerakan orang dan barang menjadi lebih mudah," tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE