Kemenkeu Dorong Investor Kelas Kakap Masuk ke SBN Non Ritel
Segmen investor kakap biasanya memiliki kemampuan dana investasi di atas Rp3 Miliar.
IDXChannel - Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan akan mendorong agar investor kelas kakap atau crazy rich untuk masuk ke instrumen SBN non ritel dengan tenor lebih panjang di atas 5 tahun.
Segmen investor kakap biasanya memiliki kemampuan dana investasi di atas Rp3 Miliar. Kebijakan tersebut demi menjaga ORI021untuk seluasnya dinikmati investor pemula.
"Mereka yang mampu beli di atas Rp3 Miliar bisa habiskan kuota yang lain. Karena itu kita arahkan SBN non ritel untuk yang kelas kakap. Kalau ORI021 ini untuk masyarakat yang masih belajar atau bukan crazy rich," ujar Deni dalam live IDX Channel di Jakarta.
Instrumen ORI021 menjadi SBN ritel pertama yang ditawarkan pada tahun 2022. Sebelumnya, pemerintah berencana untuk menawarkan 6 SBN ritel sepanjang tahun 2022 dengan target penjualan Rp100 Triliun.
Dirinya menjelaskan sudah melakukan strategi agar SBN ritel bisa maksimal dinikmati oleh investor pemula dan generasi Z.
Pemerintah menurunkan batas maksimal pemesanan SBN Ritel dari Rp3 miliar menjadi Rp2 Miliar sejak penerbitan ORI020 tahun lalu. Kemudian untuk minimum pemesanan Rp1 Juta. "Batas pemesanan Rp1 Juta untuk menyasar generasi Z.
Jumlahnya ada ribuan yang pesan Rp1 juta saja. Lalu untuk pemesanan pasar perdana harus pakai SID khusus segmen individu. Namun di pasar sekunder boleh dibeli institusi seperti manajer investasi," lanjutnya.
Deni menyampaikan investor besar yang menempatkan dana di SBN Ritel dengan dana di atas Rp3 miliar, totalnya 7 persen dari seluruh investor.
Namun secara nominal nilainya hampir 30 persen dari total pemesanan SBN Ritel. Makanya tak heran, alokasi atau kuota sudah habis sebelum masa penawaran berakhir.
(SANDY)