IDXChannel - Guna menungkatkan minat dari investor lokal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berniat mengurangi porsi asing pada Surat Berharga Negara atau SBN tenor pendek. Sehingga pemerintah tak ingin lagi bergantung pada investor dari luar negeri.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Luky Alfirman, mengatakan langkah ini bisa berdampak positif terhadap ketahanan Indonesia di masa depan dalam menghadapi gonjang-ganjing pasar keuangan.
"Itu memang strategi pemerintah bagaimana mengurangi ketergantungan kita dalam bentuk mata uang asing," kata Luky dalam video virtual, Senin (13/12/2021).
Senada, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Ditjen Pengelolaan pembiayaan dan Risiko, Riko Amir, mengatakan sumber pembiayaan utang nantinya akan lebih banyak dari domestik daripada valuta asing (valas).
"Persentase domestik mencapai 80% sampai 82% dan valas mencapai 18% sampai 20%," katanya.