ECONOMICS

Kisah Kebangkrutan Ekuador, Negara Amerika Latin yang Alami Enam Kali Bangkrut

Mohammad Yan Yusuf 25/04/2022 10:14 WIB

Sejak 1830 setelah lepas dari Gran Colombia, Ekuador tercatat sudah mengalami kebangkrutan selama enam kali. 

Kisah Kebangkrutan Ekuador, Negara Amerika Latin yang Alami Enam Kali Bangkrut

IDXChannel - Kisah kebangkrutan Ekuador dimulai ketika negara ini memiliki utang yang menggunung.

Selain itu, korupsi yang bertebaran yang dilakukan oleh pejabatnya memberi tambahan kisah kebangkrutan Ekuador.

Uniknya, kisah kebangkrutan Ekuador bukanlah kali pertama terjadi. Bahkan sejak 1830 setelah lepas dari Gran Colombia, Ekuador tercatat sudah mengalami kebangkrutan selama enam kali. 

Perekonomian negara eksportir pisang terbesar dunia ini mudah bangkrut karena tercatat mewarisi banyak utang hasil korupsi sejumlah pemerintahan di masa lalu. 

Kebijakan Luar Negeri

Ekonomi Ekuador terus terjerembab dan mengalami krisis akibat dari kebijakan-kebijakan Neo Liberal yang didorong pemerintah Amerika Serikat (AS).

Bahkan sejak awal 1900-an, Ekuador kerap dipimpin sejumlah presiden neo-liberal yang menerapkan penghematan dan resep pasar bebas ala IMF dan Bank Dunia. 

Kebijakan itu memberi pengaruh buruk, perekonomian mereka kemudian carut marut hingga membuat inflasi mencapai 60 persen. Selain itu, standar kehidupan masyarakat pun berkurang sementara harga-harga barang terus naik dan Ekuador mengalami Depresi ekonomi. 

Puncaknya di tahun 1999, kas negara Ekuador terkuras habis dan membuat negara dinyatakan bangkrut. Bahkan hingga kini, negara itu masih mengulanginya. 

Krisis melanda

Dari luar, Ekuador tampak sebagai negara yang unik dengan pergantian presiden sebanyak enam kali dalam empat tahun saja. Faktanya, Ekuador memang terjerat ajaran-ajaran Neo Lliberal yang didesak Amerika Serikat (AS).

Setelah mengadopsi sejumlah resep dari IMF dan Bank Dunia, perekonomian Ekuador tak kunjung membaik. Depresi ekonomi yang dialaminya menuntut Ekuador harus melakukan pinjaman besar-besaran.

Selama sepuluh tahun sejak awal 1990, setiap krisis mengharuskan Ekuador melakukan pinjaman baru, penghematan besar-besaran dan privatisasi pada sejumlah perusahaan yang sebenarnya dapat memberikan keuntungan luar biasa.

Namun hal ini tak selaras dengan pengangguran di Ekuador melejit hingga 80 persen. Meningkatnya biaya produksi dan turunnya harga produk akibat impor murah memukul perekonomian masyarakat dan para petani kesulitan menjual hasil taninya.

Bangkrut

Pada 1999, dengan kondisi perekonomian yang terus menerus dilanda krisis, para elit Ekuador justru semakin sering berspekulasi. Sejumlah komoditas menjadi langka dan membuat para elit menjarah kas negara.

Kucuran dana yang ditransfer dari pinjaman Bank Dunia hingga berjumlah jutaan dolar rupanya masuk ke sejumlah rekening pribadi pejabat. 

Kampanye calon presiden yang berjanji mengakhiri korupsi dan menyediakan lapangan kerja saat kampanye nyatanya selalu berhasil mencuri perhatian masyarakat. Kekacauan domestik juga tak terhindarkan kala itu.

Mereka kemudian kecewa dengan pemerintah yang terlalu tunduk dengan Amerika. Mogok dan demonstrasi terjadi sepanjang itu. Pada pertengahan 1999, kas negara Ekuador akhirnya habis. Negara di kawasan Amerika Selatan itu dinyatakan bangkrut.

Kembali Bangkrut.

Di tahun 2008, kali keduanya ekonomi Ekuador terjungkal. Mereka terlilit utang sebesar USD10 miliar membuat para pemegang obligasi, kreditor multilateral dan pada pemerintahan di sejumlah negara.

Saat gagal bayar utang pada 2008, Presiden Ekuador Rafael Correa menyebutkan utang negaranya sebagai bentuk pelanggaran moral dan tak bisa dilegitimasi. Utang negara di masa lalu disebabkan serangkaian aksi korupsi pemerintah sebelumnya.

Tahun ini, utang Ekuador tercatat mencapai 24,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Utangnya terus bertambah sejak gagal bayar enam tahun silam.

Meski demikian, menurut data IMF, pertumbuhan ekonomi Ekuador tercatat sehat dalam beberapa tahun terakhir. PDB-nya tumbuh 5,1 persen pada 2012 dan sekitar 4,2 persen tahun lalu.

Pada 2014, PDB-nya diprediksi bertahan di level 4,2 persen

Itulah kisah kebangkrutan Ekuador, semoga informasi ini berguna bagi Anda dan bermanfaat.  

SHARE