IDXChannel – Kisah kebangkrutan Yunani menjadi pembelajaran banyak negara. Pasalnya, negara yang dijuluki Negeri Dewa ini kolaps setelah terlilit utang sebanyak Rp22 triliun ke IMF dan mengalami gagal bayar sejak 30 Juni 2015 silam.
Telah bertahun-tahun, Yunani hidup dalam resesi dan pengetatan anggaran. Yunani pun sempat menolak syarat utang baru yang ditawarkan International Monetary Fund (IMF) dan membuat ekonomi di negara ini terpuruk.
Lantas, apa sebenarnya akar permasalah Yunani yang membuat ekonomi negara ini porak poranda? Agar lebih jelas, IDXChannel merangkum kisah kebangkrutan Yunani sebagai berikut ini.
Kisah Kebangkrutan Yunani
Yunani mengalami gagal bayar utang ke IMF sejak 30 Juni 2015 lalu. Negara ini harus terlilit utang sebanyak Rp22 triliun yang mengakibatkan perekonomian Yunani kacau balau. Apalagi setelah Yunani melalui referendum rakyatnya menolak syarat utang baru yang ditawarkan Eropa dan IMF, kondisi negara ini kian terpuruk. Perbankan kehabisan uang dan pengangguran meningkat drastis mencapai 25%.
Jika dilihat kembali, Yunani bukanlah negara besar. Jumlah penduduknya sekitar 11 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan Indonesia, jumlah ini bahkan lebih kecil dari penduduk Jawa Barat yang mencapai lebih dari 46 juta jiwa.
Perekonomian negara ini mengandalkan sektor pariwisata yakni sebesar 16% dari pendapatan negara berasal dari pariwisata Yunani. Hal ini lantaran Yunani memang negara yang memiliki keindahan dan eksotisme tersendiri sehingga banyak diminati wisatawan.
Namun, Yunani kemudian memiliki utang yang banyak. Karena terlalu banyak utang, banyak dari para investor Yunani pun menghentikan pembelian surat utang yang diterbitkan oleh negara ini. Yang kemudian terjadi kepada Yunani adalah jumlah utangnya lebih besar dibandingkan kapasitas perekonomiannya.