ECONOMICS

Mau Mogok Pengadaan Minyak Goreng, Aprindo Belum Dapat Solusi dari Kemendag

Advenia Elisabeth/MPI 17/04/2023 11:56 WIB

Aprindo berencana melakukan aksi mogok pengadaan minyak goreng premium di 48.000 ritel. 

Mau Mogok Pengadaan Minyak Goreng, Aprindo Belum Dapat Solusi dari Kemendag. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku belum menerima panggilan telepon dari pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyusul rencana pemogokan pengadaan minyak goreng premium di 48.000 ritel. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim pada Jumat, 14 April 2023,  menyebut akan menghubungi Aprindo pada hari tersebut untuk menjelaskan progres rafaksi dan meminta aksi mogoknya dibatalkan. 

"Setahu saya, belum ada (pihak Kementerian Perdagangan) yang menghubungi kami," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Setiyadi saat dihubungi, Senin (17/4/2023).

"Bila ada kabar akan saya kabari lebih lanjut," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Setiyadi saat dihubungi, Senin (17/4/2023).

Setiyadi menekankan anggota mendukung penuh langkah Aprindo mendesak pemerintah untuk segera membayar utang rafaksi minyak goreng senilai Rp344 miliar. Apabila itu tidak cepat terlaksana, maka mogok pengadaan migor di 48.000 ritel modern akan terealisasi. 

"Kami sudah mengadakan meeting dengan anggota. Pada prinsip nya anggota mendukung langkah Aprindo. Saya perlu melakukan komunikasi dulu dengan Ketum ya," pungkasnya. 

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Aprindo mengungkap bahwa berencana akan menghentikan pengadaan minyak goreng jenis premium di 48.000 ritel Aprindo, jika utang rafaksi minyak goreng sebesar Rp344 miliar belum dibayar. 

Diketahui bersama, angka tersebut merupakan selisih yang dijanjikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk dibayarkan pada pelaku usaha ritel atas kebijakan minyak goreng satu harga pada 19-31 Januari 2022.

Aprindo pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam waktu dekat sulit mendapatkan minyak goreng premium di ritel modern. (NIA)

SHARE