Meski Turun, PMI Manufaktur RI Berhasil Lampaui Jerman hingga China
Hasil survei yang dirilis S&P Global menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2024 berada di level 52,1.
IDXChannel - Hasil survei yang dirilis S&P Global menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2024 berada di level 52,1. Angka ini mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya yang berada di posisi 52,9.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan meski mengalami penurunan, PMI Manufaktur RI masih Lampaui negara-negara maju, seperti Jerman hingga China.
"PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2024 mampu melampaui PMI Manufaktur Jerman (45,4), Prancis (46,7), Vietnam (50,3), Jepang (50,4), Taiwan (50,9), Amerika Serikat (50,9), Inggris (51,3), Korea Selatan (51,6), China (51,7), dan Filipina (51,9)," ujar Febri melalui keterangan tertulis, Senin (3/6/2024).
Febri menuturkan meskipun menurun, PMI Manufaktur RI juga masih dalam fase ekspansi.
"Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada para pelaku industri nasional yang hingga Mei masih bisa mempertahankan kinerja PMI tetap dalam fase ekspansi. Performa positif ini membukukan selama 33 bulan berturut-turut kita konsisten di level ekspansi," imbuh dia.
Menanggapi capaian PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2024, Economics Director S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, menilai data survei menunjukkan kinerja solid di sektor manufaktur Indonesia. Hal ini didorong oleh perolehan output dan permintaan baru.
"Permintaan pasar juga bertahan positif, meski sebagian besar didukung oleh klien domestik karena manufaktur global terus menunjukkan penurunan kinerja untuk permintaan ekspor baru," jelasnya.
Namun, dia tak memungkiri adanya risiko kinerja yang menurun. Hal tersebut tercermin dari kepercayaan diri para pelaku industri turun ke posisi terendah selama lebih dari empat tahun.
(NIA)