ECONOMICS

MTI Puji Kinerja Pemerintah dalam Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023

Dovana Hasiana/MPI 02/05/2023 13:45 WIB

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengapresiasi pemerintah dalam manajemen arus mudik dan balik Lebaran 2023.

MTI Puji Kinerja Pemerintah dalam Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengapresiasi pemerintah dalam manajemen arus mudik dan balik Lebaran 2023. Manajemen pemerintah pada tahun ini memberikan fenomena Lebaran yang berbeda dari tahun sebelumnya.

Ketua Majelis Profesi dan Etik MTI Agus Taufik Mulyono menilai, dari segi informasi, pemerintah telah memberikan dan mensosialisasikan dengan baik periode puncak arus mudik dan arus balik. Berbagai imbauan pun dilakukan agar masyarakat menghindari untuk melakukan perjalanan pada periode tersebut. Bahkan, pemerintah juga menambah waktu cuti bersama untuk mencegah kepadatan.

“Dengan adanya imbauan tersebut, masyarakat juga patuh. Mereka pergi lebih awal untuk menghindari kepadatan,” ujar dia dalam program Market Review IDX Channel, Selasa (2/5/2023).

Selain itu, Agus menilai pemerintah telah menyiapkan infrastruktur dengan baik. Mulai dari perambuan, marka, pengamanan ruang jalan dan sebagainya.

Agus mengatakan, kemacetan di tahun ini murni terjadi karena adanya lonjakan pemudik imbas dari pencabutan kebijakan PPKM. Namun, Agus menilai pemerintah sudah cukup baik dalam menangani lonjakan tersebut.

Agus juga mengapresiasi adanya perbaikan pada sarana penyeberangan, khususnya di pelabuhan Merak dan Bakauheni. Menurutnya, di tahun ini tidak ada pemberitaan yang mengatakan bahwa pemudik harus menunggu hingga 14 jam di penyeberangan tersebut.

“Memang terjadi antre, itu suatu hal yang wajar karena ada perpindahan untuk masuk ke kapal. Tapi, tidak ada kemacetan yang signifikan. Artinya memang terjadi perbaikan prasarana,” imbuhnya.

Terakhir, Agus juga mengapresiasi koordinasi yang dilakukan oleh Kepolisian, Kementerian Perhubungan dan Operator jalan tol dalam rekayasa lalu lintas. Menurutnya, masing-masing pemangku kepentingan berkoordinasi dengan baik dan tidak menimbulkan bentrokan kepentingan.

“Mereka sudah satu komando. Semua sinkron. Bahkan, koordinasi juga dilakukan untuk mengatur arteri,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE