Musim PHK di Startup, Pengamat: Mereka Rasionalisasi, Sebelumnya Sering Bakar Duit
Terkait adanya kasus PHK di sejumlah startup, berikut penjelasan pengamat.
IDXChannel - Praktisi dan konsultan marketing dari Inventure Yuswohady mengatakan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan startup belakangan merupakan bentuk rasionalisasi.
Menurutnya startup merupakan perusahaan bisa dibilang tidak natural perkembangannya. Sebab berkembangnya dengan sangat cepat mengandalkan suntikan dana investor.
"Namanya sesuatu dipercepat maka risikonya juga besar, makanya perusahaan yang baru ini seperti startup, proses membesarnya cepat sekali melalui suntikan dana yang begitu besar," ujarnya kepada MNC Portal, Selasa (31/5/2022).
"Sampai bakar duit untuk mengumpulkan customer, jadi itu sebetulnya tidak natural malah terkesan dipaksakan, tetapi bukan berarti tidak ada yang tidak berhasil, karena banyak juga," sambungnya.
Yuswohady menjelaskan ketika suntikan dana itu tidak selancar sebelumnya, maka mereka mulai melakukan rasionalisasi, atau bisa dibilang para perusahaan startup ini mulai mencari cara untuk mendapatkan keuntungan operasional.
"Karena sebelumnya mereka orientasinya growth untuk mencapai valuasi, terus nanti IPO, orientasinya banyak seperti itu," kata Yuswohady.
Cara untuk mengumpulkan growth itu salah satunya adalah dengan mengumpulkan customer sebanyak-banyak dengan memberikan banyak promo-promo menarik.
Seperti diketahui fenomena PHK karyawan startup belakangan banyak mencuat, misalnya seperti startup di bidang edukasi seperti Zenius, dompet digital LinkAja, maupun platform dagang online seperti JD.ID.
Zenius mengumumkan adanya PHK terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Sementara LinkAja mengungkapkan tengah melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan dan memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.
(IND)