ECONOMICS

Pembangunan PLTU Sumsel 8 Ditargetkan Rampung di Maret 2022

Oktiani Endarwati 17/11/2021 10:14 WIB

PLTU Mulut Tambang terbesar di Asia Tenggara tersebut berkapasitas 2 X 660 Mega Watt (MW) dan progres pembangunannya telah mencapai 92,84%.

Pembangunan PLTU Sumsel 8 Ditargetkan Rampung di Maret 2022 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, ditargetkan rampung Maret 2022 

PLTU Mulut Tambang terbesar di Asia Tenggara tersebut berkapasitas 2 X 660 Mega Watt (MW) dan progres pembangunannya telah mencapai 92,84%. 

"Kami baru saja menerima laporan progresnya sudah lebih dari 92 persen. Semoga lancar sesuai target dan dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat sekitar, menguatkan sistem kelistrikan Sistem Sumatera," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021). 

Dalam mendukung pencapaian net zero emission, pembangkit tersebut memakai teknologi ramah lingkungan yakni super critical. Dalam rangka menekan emisi gas buangnya, PLTU Sumsel 8 juga menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) yang digunakan untuk meminimalkan sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar fosil batubara. 

Hal tersebut disampaikan Gusti Anggara Deputi GM Huadian Bukit Asam Power (HBAP), konsorsium pelaksana proyek PLTU Sumsel 8 ditemui di lokasi proyek (16/11). 

"FGD merupakan proses pencampuran emisi gas hasil pembakaran batubara dengan zat pengikat berupa kapur basah (CaCO3) agar kandungan sulfur dioksida yang dilepaskan ke atmosfer menjadi rendah," jelas Gusti. 

Untuk diketahui, PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 megawatt (MW). Pembangkit ini dibangun oleh PTBA melalui PT PT HBAP sebagai pengembang listrik (Independent Power Producer/ IPP). PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. 

"Proyek PLTU ini nantinya membutuhkan sekitar 5 juta ton batu bara per tahunnya yang disuplai dari IUP Bangko, di wilayah tambang PTBA Tanjung Enim," pungkas Gusti. 

(SANDY)

SHARE