PLTU Bakal Dipensiunkan Lebih Cepat, Ini Tanggapan APBI

IDXChannel- Pemerintah akan memensiunkan 9,2 Giga Watt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara sebelum tahun 2030.
Rinciannya, sebanyak 5,5 GW dari PLTU akan dipensiunkan secara dini tanpa adanya penggantian dari pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Sisanya 3,7 GW akan pensiun dini dan diganti dengan pembangkit listrik EBT.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, pihaknya menghargai keputusan pemerintah mengenai arah kebijakan batu bara tersebut. Dia meyakini pemerintah sudah mempertimbangkan secara matang pemanfaatan batu bara yang sejauh ini masih menjadi sumber energi primer termurah dan sumber penerimaan negara yang sangat penting.
"Untuk rencana pensiun dini PLTU, kita ikut saja arah kebijakan pemerintah," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (9/11/2021).
Menurut dia, pemerintah harus mengambil pelajaran dari krisis energi yang terjadi di Inggris dan China dalam mengatur pemanfaatan energi ke depan. Masa depan batu bara akan sangat bergantung pada kebijakan tersebut.
"Ada dua pasar dari produksi batu bara kita, yaitu konsumsi dalam negeri dan juga ekspor. Keduanya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah termasuk di domestik bagaimana pemerintah mengatur pemanfaatan batu bara dalam negeri. Demikian pula di luar negeri," ungkapnya.
Meski begitu, dia meyakini bahwa batu bara masih menjadi sumber energi termurah dalam 1-2 dekade ke depan. Menurutnya, untuk jangka pendek prospek batu bara baik ekspor maupun domestik masih cukup bagus. Perusahaan akan berusaha meningkatkan produksi untuk memanfaatkan berkah dari harga batu bara yang hanya sementara ini.
"Jadi kita coba manfaatkan peluang ini, namun tentu ke depan kita berhitung melihat bagaimana perkembangan pasar dan permintaan. Tetapi sejauh ini kita melihat cukup positif," tuturnya.
(IND)