"Ada dua pasar dari produksi batu bara kita, yaitu konsumsi dalam negeri dan juga ekspor. Keduanya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah termasuk di domestik bagaimana pemerintah mengatur pemanfaatan batu bara dalam negeri. Demikian pula di luar negeri," ungkapnya.
Meski begitu, dia meyakini bahwa batu bara masih menjadi sumber energi termurah dalam 1-2 dekade ke depan. Menurutnya, untuk jangka pendek prospek batu bara baik ekspor maupun domestik masih cukup bagus. Perusahaan akan berusaha meningkatkan produksi untuk memanfaatkan berkah dari harga batu bara yang hanya sementara ini.
"Jadi kita coba manfaatkan peluang ini, namun tentu ke depan kita berhitung melihat bagaimana perkembangan pasar dan permintaan. Tetapi sejauh ini kita melihat cukup positif," tuturnya.
(IND)