ECONOMICS

PPKM Jakarta Level 2, Kumpul Bareng Wajib Pakai Masker Lagi?

Muhammad Sukardi 05/07/2022 15:30 WIB

Dicky pun menyarankan agar masyarakat yang mau menyelenggarakan acara yang dihadiri banyak orang agar dikurangi kapasitasnya.

PPKM Jakarta Level 2, Kumpul Bareng Wajib Pakai Masker Lagi? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kenaikan level PPKM di DKI Jakarta dan wilayah Bodetabek naik level 2. Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman coba meng-capture fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang-sekarang ini. 

Menurutnya, masyarakat sekarang kalau kumpul-kumpul dengan orang terkasih, sudah dengan mudahnya lepas masker. Padahal, tindakan itu bukan sesuatu yang bijak di saat pandemi saja belum dicabut statusnya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"Saya lihat orang-orang pada kumpul tanpa masker sekarang. Nah, dengan dinaikkannya PPKM ke level 2 untuk Jabodetabek, berharap sekali masker kembali diketatkan oleh masyarakat," terang Dicky Budiman saat dihubungi MNC Portal, Selasa (5/7/2022).

Dia menerangkan bahwa situasi pandemi dituntut untuk dinamis dan karena itu perilaku di masyarakat pun diharapkan bisa mengikuti aturan yang ada, termasuk jika PPKM dinaikkan levelnya. 

"Aturan PPKM itu tidak bisa lepas dari situasi pandemi. Selama pandeminya masih ada, ya, aturan PPKM masih akan berlaku. Tapi, levelnya yang akan bergerak dinamis, seperti yang terjadi sekarang ini," tuturnya. 

Selain harus ketatin masker lagi, Dicky pun menyarankan agar masyarakat yang mau menyelenggarakan acara yang dihadiri banyak orang agar dikurangi kapasitasnya. Ini berkaitan dengan kenaikan level PPKM yang terjadi. 

"Risiko penyebaran Covid-19 akan semakin tinggi jika di masyarakat aturan PPKM diabaikan. Semakin banyak celah virus masuk, maka semakin mudah dia menginfeksi," tambahnya. 

Untuk pemerintah, Dicky mengimbau agar menguatkan strategi komunikasi risiko. Ini diperlukan agar masyarakat sadar bahwa saat ini pandemi belum usai dan prokes tetap harus dijalankan sebagai bagian dari kehidupan. 

"Dengan menguatkan strategi komunikasi risiko, itu dapat membangun persepsi risiko di masyarakat bahwa situasi masih sangat rawan dan perlu peran kita semua agar terus menjaga prokes, termasuk memperluas cakupan vaksinasi dosis ketiga," ungkap Dicky Budiman. 

(SAN)

SHARE