Produksi Hortikultura Kurang Diperhatikan, Mendag: Saya Tekan Impornya tapi Dimarahi Banyak Pihak
Mendag berharap agar pemerintahan selanjutnya, memperhatikan kembali produksi hortikultura dan rempah-rempah Indonesia.
IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebutkan produksi hortikultura kurang diperhatikan selama bebera puluh tahun terakhir.
Fakta ini didukung oleh laporan Zulhas bahwa impor hortikultura Indonesia mencapai 1,5 Juta Ton.
Zulhas mengatakan produksi hortikultura Indonesia, terutama rempah-rempah, memiliki potensi yang besar. Padahal, Zulhas mengatakan potensi rempah dan hortikultura Indonesia termasuk besar.
"Dua tahun ini saya tekan (impornya), impor hortikultura kita dari 1,5 Juta Ton turun menjadi 600 ribu. Walaupun saya dimarahi banyak pihak," kata Zulhas dalam sambutannya di acara Gemar Rempah Nusantara, Kamis (8/8/2024).
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan, dirinya tengah mengajukan proposal kepada Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Dia berharap agar pemerintahan selanjutnya, memperhatikan kembali produksi hortikultura dan rempah-rempah Indonesia.
"Saya mengajukan proposal agar Indonesia membagi kluster-kluster produksi hortikultura kita," katanya.
Dalam pembagian kluster yang dimaksud, Zulhas menjelaskan setiap provinsi dengan produksi hortikultura yang khas dan potensial, agar difokuskan kembali.
Misalnya di provinsi Papua, dia menyebutkan wilayah Merauke memiliki luas yang lebih besar satu kali daripada pulau Jawa.
"Kami mengajukan proposal ke pak Prabowo, Papua kita akan fokuskan tanaman pangan, padi, gula, jagung dan tapioka. Sedangkan tanaman rempah, bisa di Jawa, Sulawesi dan lainnya," kata Zulhas.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengaku sangat prihatin saat mendapatkan laporan bahwa komoditas cabai masih impor.
Kondisi ini sangat ironis bagi negara agraris seperti Indonesia mengingat sektor pertanian penting dalam menunjang kebutuhan pangan nasional.
Wapres juga menegaskan, komoditas rempah-rempah menjadi komoditas kebanggaan Indonesia sejak dulu.
"Rempah ini menjadi kebanggaan kita bangsa Indonesia," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)