Proses Merger BUMN Karya Diprediksi Butuh Waktu Lama, Ini Penyebabnya
Proses ini diperkirakan memakan waktu yang lebih panjang, khususnya bagi perusahaan karya terbuka.
IDXChannel - Pemerintah berencana untuk menggabungkan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang karya atau BUMN Karya. Proses ini diperkirakan memakan waktu yang lebih panjang, khususnya bagi perusahaan karya terbuka.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Entus Asnawi Mukhson menjelaskan, untuk perusahaan terbuka, proses penggabungan perusahaan akan memakan waktu yang lebih panjang. Sebab, sudah terikat kontrak atau perjanjian dengan pihak-pihak luar, termasuk kerja sama dengan asing.
"Kami masih berproses terus, mungkin untuk yang tbk (terbuka) ini karena ada kaitan dengan pihak luar mungkin prosesnya akan sedikit panjang dibandingkan dengan non-tbk," ujarnya dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025).
Entus menerangkan, saat ini pihaknya bersama BPI Danantara juga masih dalam tahap pembahasan terkait rencana penggabungan beberapa perusahaan karya. Terutama pemilihan model merger, seperti perusahaan terbuka digabung dengan perusahaan terbuka, atau non terbuka dengan non terbuka, dan bisa juga non terbuka dengan perusahaan terbuka.
"Khususnya untuk perusahaan tbk ini kelihatannya harus diurai juga, karena kita ada perjanjian perjanjian seperti obligasi, kerjasama pihak asing, kemudian juga misalnya penjaminan pihak asing dan lain-lain. ini harus kita urai dulu satu-satu memungkinkan atau tidak," katanya.
Belum lagi, kata dia, saat ini beberapa perusahaan BUMN Karya juga tengah mengalami tekanan dari sisi kinerja keuangan. Sehingga, perlu menjadi pertimbangan lebih jauh jika serta merta digabung dengan perusahaan yang lebih sehat.
"Karena di dalam integrasi ada perusahaan tbk, dan ada juga yang non tbk, dan ada juga situasi berat di antara kami (BUMN Karya) yang juga harus mendapatkan dukungan dalam bentuk kebijakan dari Danantara," kata Entus.
Dia menjelaskan, pada prinsipnya memang tujuan dari adanya penggabungan perusahaan ini dilakukan agar menciptakan kekuatan keuangan perusahaan lebih kompetitif, maupun kekuatan dalam hal kompetensi menangani sebuah proyek infrastruktur. Sehingga, perusahaan negara ini diharapkan bisa menjadi lebih fokus dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara.
"Saat ini memang kita sedang melakukan persiapan berbagai hal termasuk proyeksi ke depan untuk masingmasing dari kita, memang masih menunggu keputusan Danantara bagaimana nantinya," ujarnya.
(Dhera Arizona)