ECONOMICS

PTBA Racik Tiga Strategi Wujudkan Ketahanan Energi di Indonesia dan NZE 2060

Rizky Fauzan 01/12/2022 14:46 WIB

PTBA menyiapkan strategi untuk menjadi perusahaan berkelanjutan yang berkontribusi pada ketahanan energi yang ramah lingkungan.

PTBA Racik Tiga Strategi Wujudkan Ketahanan Energi di Indonesia dan NZE 2060. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, menyiapkan strategi untuk menjadi perusahaan berkelanjutan yang berkontribusi pada ketahanan energi yang ramah lingkungan.

Transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission di 2060, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Perusahaan juga berupaya meningkatkan kontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengatakan perusahaan memiliki tiga strategi khusus untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Pertama, peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

PTBA sejauh ini telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta. Proyek tersebut bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

Selain itu, PTBA bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. Perseroan juga menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG).

"PTBA mengantisipasi bahwa ke depan EBT akan semakin dapat bersaing dengan energi fosil. Seiring dengan perkembangan teknologi, EBT akan semakin efisien. Maka diversifikasi bisnis dilakukan PTBA," kata Arsal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Dia menuturkan, strategi kedua yaitu hilirisasi batu bara dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sebagai area untuk pengembangan bisnis.

Hilirisasi yang dilakukan PTBA yaitu proyek Coal to DME (Dimethyl Ether) sebagai bentuk komitmen perusahaan atas terbitnya Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

"Ini merupakan portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah," ujar Arsal.

Ketiga, Carbon Management Program yang mengintegrasikan target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan. PTBA telah memiliki serangkaian program untuk memangkas emisi karbon.

Mulai dari mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik, sistem menerapkan pelaporan produksi secara real time dan daring, hingga reklamasi untuk memulihkan lahan bekas tambang.

"Transformasi tengah dijalankan PTBA untuk menjawab tantangan di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, PTBA optimistis dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan terus berkontribusi untuk ketahanan energi nasional," ujarnya.

(FRI)

SHARE