Ramai Gerai Transmart Blok M Tutup, Potret Lesunya Industri Ritel?
erusahaan retail supermarket di Indonesia masih berjuang untuk pulih pasca pandemi Covid-19.
IDXChannel - Perusahaan retail supermarket di Indonesia masih berjuang untuk pulih pasca pandemi Covid-19.
Meski pandemi telah dicabut, beberapa perusahaan retail supermarket harus menutup beberapa gerai hingga memilih untuk menutup seluruh gerainya secara permanen.
Salah satu perusahaan retail supermarket yang kembali menutup gerainya secara permanen adalah Transmart.
Teranyar, retail milik taipan media Chairul Tanjung ini menutup gerainya yang berada di Blok M Square, Jakarta Selatan.
Tutupnya gerai Transmart di Blok M Square ini menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Tercatat sejak pandemi 2020, Transmart telah menutup sejumlah gerainya. Sejumlah gerai Transmart yang tutup di antaranya:
- Transmart di Mangga Dua Square, Jakarta Utara
- Transmart ITC Kuningan, Jakarta Selatan
- Transmart ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan
- Transmart ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat
- Transmart Mal Ambasador, Jakarta Selatan
- Transmart Tamini Square, Jakarta Timur
- Transmart Kepri Mall, Batam
- Transmart Blok M Square, Jakarta Selatan
Potret Lesunya Bisnis Ritel Supermarket
Memasuki semester dua tahun ini, bisnis ritel supermarket masih berjuang pulih dari tekanan ekonomi sejak pandemi Covid-19. Di tambah saat ini ekonomi makro masih dihadapkan pada tantangan inflasi dan kenaikan suku bunga.
Dari sisi pergerakan saham, emiten sub sektor supermarket dan convenience store juga tak menunjukkan tanda-tanda pergerakan yang signifikan.
Menjelang penutupan perdagangan hari ini, Rabu (26/7/2023), saham sejumlah emiten ritel supermarket memerah.
Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 0,36 persen di level 2.800. Adapun PT Hero Supermarket Tbk (HERO) bergerak sideways di level 1.295. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) turun 0,74 persen di level 670.
Saham jaringan supermarket Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga memerah 3,12 persen di level 94.
Hanya saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang menghijau dengan kenaikan 1,02 persen di level 396.
Pengeluaran untuk ritel juga masih terpantau lesu berdasarkan survei Bank Indonesia. Mengutip Trading Economics, penjualan ritel di Indonesia turun sebesar 4,5 persen tahun ke tahun di bulan Mei 2023, berbalik dari kenaikan 1,5 persen di bulan sebelumnya. (Lihat grafik di bawah ini.)
Ini menjadi penurunan pertama dalam perdagangan ritel sejak Januari, karena konsumsi yang melemah setelah perayaan Idul Fitri.
Penjualan turun untuk makanan terkontraksi 2,7 persen dibanding 4,6 persen pada April. Adapun belanja barang budaya dan rekreasi terkontraksi 6,6 persen di banding 9,9 persen.
Sementara penjualan suku cadang dan aksesori otomotif terkontraksi 1,2 persen informasi dan komunikasi terkontraksi 25,3 persen, bahan bakar terkontraksi 8,4 persen, dan peralatan rumah tangga terkontraksi 8,4 persen.
Selain itu, penjualan pakaian naik jauh lebih sedikit sebesar 7,1 persen di banding 17,6 persen bulan sebelumnya.
Secara bulanan, penjualan ritel menyusut 8,0 persen pada Mei, penurunan pertama dalam tiga bulan, setelah lonjakan 12,8 persen pada April, dan merupakan laju terkuat dalam 12 bulan terakhir. (ADF)