ECONOMICS

RI Miliki 'Harta Karun' Energi Terbesar ke-2 di Dunia, Intip Besarannya

Shifa Nurhaliza 24/09/2021 11:42 WIB

Besarnya potensi energi panas bumi menjadikan Indonesia memiliki harta karun terbesar kedua di dunia.

Panas bumi (Ilustrasi)

IDXChannel - Besarnya potensi energi panas bumi menjadikan Indonesia memiliki harta karun terbesar kedua di dunia. Namun potensi tersebut nyatanya belum termanfaatkan secara optimal. 

Tercatat, dari sekitar 23,76 Giga Watt (GW) potensi panas bumi (geothermal), pemanfaatannya baru sebesar 2,17 GW atau hanya 9,1% dari total potensi yang ada.

Mengutip Okezone, Jumat (24/9/2021), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, Indonesia menempati urutan ke-2 terbesar di seluruh dunia, di bawah Amerika Serikat, berdasarkan sumber daya panas bumi dan kapasitas terpasang.

Belum lama ini, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengindentifikasikan bahwa RI memiliki potensi sebesar 23.700 megawatt (MW) total kapasitas terpasang panas bumi saat ini.

Harris menyampaikan bahwa saat ini Indonesia terdintefikasi memiliki 23.700 MW dengan teknologi advance yang bisa lebih banyak dimiliki Indonesia kedepannya.

“Sampai dengan tahun 2035, akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 9.300 MW yang terpasang. Menurutnya proyeksi penambahan kapasitas ini sudah diagendakan di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030,” ungkapnya seperti data yang beberkan dalam akun Facebook Kementerian ESDM dan dikutip pada, Jumat (24/9/2021).

Namun demikian, Harris menegaskan bahwa saat ini draft yang diaketahui sudah terdapat angkanya dan jangka pendek sampai 2025 capai target EBT 23% dan ditargetkan bangun PLTP kapasitas 3.575 MW. 

“Saat ini kapasitas terpasang 2.175 MW ada tambahan 1.400-an mega," pungkasnya.

Diketahui, dalam RUPTL sampai tahun 2030 teradapat penambahan kapasitas dari panas bumi sebesar 2.620 MW. Dimana, sebagian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berada di Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu, optimalisasi panas bumi diperlukan agar dapat dilakukan pemanfaatan potensi panas bumi di wilayah lain di Indonesia. (NDA)

SHARE