Rumah Pekerja Konstruksi IKN Jadi Model Baru Hunian di Masa Depan
Pengamat infrastruktur, Yayat Supriatna, menilai hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi role model bagi hunian masa depan.
IDXChannel - Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi role model bagi hunian masa depan.
Sebab, model hunian tersebut didesain inovatif dan menggunakan teknologi yang meliputi elemen smart city dan green building. Selain itu, hunian para pekerja infrastruktur dan perencanaan pembangunan IKN Nusantara saat ini menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang digarap sejumlah BUMN Karya, salah satunya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
"Konsep-konsep ini menjadi catatan sejarah, bagaimana membangun kota baru yakni IKN yang dimulai dengan metode serta teknologi konstruksi yang berbeda dengan pembangunan sebelumnya," ujar Yayat melalui siaran pers, Senin (13/3/2023).
Menurutnya, pembangunan IKN dengan menggunakan teknologi BIM dari BUMN Karya harus menjadi inovasi baru dalam merencanakan pembangunan di masa mendatang.
"Di sinilah inovasi yang diberikan oleh BUMN Karya untuk mampu menghasilkan yang terbaik di dalamnya," katanya.
WIKA melalui entitas anak usahanya, WIKA Gedung, hampir merampungkan pembangunan hunian pekerja konstruksi di IKN, dengan menggunakan teknologi modular.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mencatat teknologi modular sebagai terobosan baru pembangunan konstruksi di Indonesia. "Bangunan gedung yang lebih praktis, cepat dan ramah lingkungan (minim limbah konstruksi)," ucap Agung.
Teknologi BIM, lanjut Agung, berhasil membantu perusahaan melakukan proses konstruksi yang lebih efektif dan efisien, hal ini dapat dilihat dari pembangunan proyek revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang selesai lebih cepat dari jadwal kontrak pelaksanaannya.
Adapun, penggunaan BIM diterapkan pada proyek pembangunan IKN seperti kantor dan Istana Presiden hingga jalan tol KKT Kariangau-Simpang Tepadung. Hal itu dinilai mampu menghasilkan perencanaan yang lebih akurat sekaligus mendeteksi clash detection dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien.
(FRI)